Tanam Pohon di DAS untuk Pemulihan Lingkungan
SINTANG (9 Desember): Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Yessy Melania mendampingi Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri saat melaksanakan kegiatan penanaman pohon di area bekas tambang di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar), Rabu (8/12).
Yessy menjelaskan, penanaman pohon di daerah aliran sungai (DAS) menjadi salah satu komitmen penanganan pasca banjir di Sintang.
Legislator NasDem itu mengatakan, berdasarkan data Balai Pengelola DAS dan Hutan Lindung Kapuas, dari sekitar 14 juta ha luas DAS di Kalbar (termasuk Sintang), sekitar 1,01 juta ha di antaranya dalam kondisi kritis.
“Tentu perlu komitmen bersama untuk melakukan pemulihan lingkungan DAS yang ada dengan penanaman pohon,” ujarnya.
Ia percaya komitmen pemerintah dalam menekan laju deforestasi di bawah kepemimpinan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya sudah sangat kuat.
“Mari kita dukung bersama, sehingga hutan yang baik dan sehat bisa kita wariskan bagi generasi penerus kita di masa yang akan datang,” tandas wakil rakyat dari Dapil Kalbar II (Sanggau, Sintang, Kapuas Hulu, Sekadau, dan Melawi) tersebut.
Dalam keterangan persnya di lokasi penanaman pohon, Presiden Jokowi menegaskan kegiatan penanaman pohon itu merupakan bagian dari upaya pemulihan lingkungan di area bekas tambang yang ada di Kalbar. Nantinya, kegiatan serupa juga akan dilakukan di provinsi lainnya sebagai komitmen pemerintah memperbaiki lingkungan.
“Kita tahu ini adalah bekas pertambangan emas kira-kira tahun 90-an. Kemudian tadi kita telah menanam vegetasi pohon baik itu buah-buahan dan spesies-spesies yang lainnya,” kata Presiden Jokowi, Rabu (8/12).
Penanaman pohon juga diharapkan bisa dilakukan di tempat-tempat area bekas tambang lainnya.
“Selain itu kita akan juga membangun sebuah persemaian (nursery) di lingkungan Sungai Kapuas dalam rangka penanaman kembali, rehabilitasi kembali hutan-hutan kita yang rusak,” ungkap Jokowi.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar, dalam laporan tertulisnya menyebut wilayah hulu DAS Kapuas merupakan kawasan resapan air yang harus dilestarikan. Sebab, potensi penyimpanan air tanah sebagian besar berasal dari kawasan tersebut.
“Jika kawasan ini rusak, potensi hidrologi yang besar tersebut akan hilang,” ujar Siti.
DAS Kapuas membentang dari Kabupaten Kapuas Hulu sampai ke Kota Pontianak yang melintasi sejumlah kabupaten lainnya, yakni Kabupaten Sintang, Kabupaten Melawi, Kabupaten Sekadau, Kabupaten Sanggau, dan Kabupaten Landak.
Sejak tahun 2016, DAS Kapuas termasuk dalam target rencana strategis prioritas Kementerian LHK untuk dipulihkan daya dukungnya karena pertimbangan tingkat kekritisan lahan.
Selain itu, secara khusus Jokowi juga telah menetapkan untuk dibangun satu unit persemaian secara luas untuk rehabilitasi hutan dan lahan di Kalbar, khususnya DTA (Daerah Tangkapan Air) Kapuas. Kapasitas bibit direncanakan untuk minimal 10 juta bibit per tahun.
“Bisa dilakukan dengan pola public-private partnerships, dan inilah juga saat di mana swasta ikut secara langsung dalam tanggung jawab pemulihan lingkungan,” tutup Siti.
Presiden dalam kegiatan penanaman pohon tersebut turut didampingi antara lain Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, Menhub Budi Karya Sumadi, Mensesneg, Pratikno, Kepala BNPB, Suharyanto, Gubernur Kalbar, Sutarmidji, Ketua Komisi V DPR RI, Lazarus, anggota Komisi IV DPR-RI, Yessy Melania dan Bupati Sintang Jarot Winarno. (Dk/Yesaya)