Syarief Tinjau Lokasi Jembatan Sungai Enau-Sungai Segak
SUNGAI RAYA (4 Januari): Anggota Komisi V DPR RI, Syarief Abdullah Alkadrie meninjau lokasi pembangunan jembatan penghubung di Desa Sungai Enau-Desa Sungai Segak, di Sungai Raya, Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar), Senin (3/1).
Syarief ingin memastikan rencana pembangunan jembatan tersebut tidak ada permasalahan.
“Saya memastikan, soalnya untuk pembangunan jembatan gantung ini tidak ada istilahnya ganti rugi. Setelah nanti dilelang, tidak ada permasalahan lagi. Supaya jelas bahwa program ini, masyarakat menghibahkan tanahnya,” kata Syarief di lokasi.
Legislator NasDem dari Dapil Kalbar I (Sambas, Bengkayang, Kota Singkawang, Landak, Kayong Utara, Ketapang, Kota Pontianak, Mempawah, dan Kubu Raya) itu mengatakan, pembangunan jembatan yang nantinya akan menghubungkan Kabupaten Kubu Raya dan Kabupaten Landak tersebut perlu dukungan masyarakat, perangkat desa serta para tokoh masyarakat lainnya.
Kepala Desa Sungai Enau, Muhammad Syarif menyambut baik rencana pembangunan jembatan tersebut. Ia menjelaskan, pembangunan jembatan itu adalah hasil aspirasi Syarief Abdullah Alkadrie.
“Saya sangat mendukung pembangunan jembatan ini dan siap mengawal. Karena dengan jembatan ini akan memudahkan akses masyarakat. Di tahun 2022 ini juga akan kita anggarkan dana desa, pembangunan jalan poros menuju jembatan ini,” katanya.
Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional 1 Kalimantan Barat (Kasatker PJN 1 Kalbar), Usman mengatakan realisasi pembangunan jembatan tersebut akan dimulai tahun 2022. Jembatan itu merupakan program aspirasi dari anggota DPR RI Syarief Abdullah Alkadrie. Dalam pembangunan itu tidak ada istilah ganti rugi lahan dan ganti rugi sosial.
“Karena proses pelaksanaan pembagunan ini juga tiang pancangnya tidak tanggung tanggung dan menggunakan alat berat,” kata Usman.
Selain itu, katanya, jembatan tersebut bukan hanya menjadi sarana transportasi tetapi juga akan menjadi ikon wisata masyarakat setempat.
“Jembatan itu hanya bisa dilalui pejalan kaki dan motor, tidak bisa dilewati mobil kecuali ambulans,” jelasnya.
(RO/Mustofa/Dis/*)