Syahar Perjuangkan Desa Betao Riawa Jadi Penghasil Jeruk Nipis Terbesar di Indonesia
SIDRAP (10 Februari): Wakil Ketua DPRD Sulawesi Selatan H. Syaharuddin Alrif kembali melanjutkan kegiatan resesnya di Desa Betao, Kecamatan Pitu Riawa, Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap). Syahar rela melintasi hutan hingga bermalam di rumah warga untuk tiba di sana.
Dalam penyampaian resesnya Syahar mengatakan takjud dengan potensi pertanian di sana. Dimana berbagai macam buah bisa dijumpai ketika berkunjung ke Desa Betao misalnya buah naga, rambutan, durian, dan nanas. Menurut Syahar diantara buah-buahan tersebut adalagi jeruk nipis yang menjadi andalan warga setempat.
Untuk itu Syahar menilai potensi jeruk nipis harus dapat dimanfaatkan warga dan menjadikan daerah Betao menjadi sentra penghasil jeruk nipis nomor satu. Apalagi menurut dia, budi daya jeruk nipis sangat mudah dengan menjanjikan keuntungan cukup menggiurkan.
“Kalau jeruk nipis ini lebih mudah budi dayanya dan lebih tahan penyakit. Apalagi tanah di sini juga sangat mendukung dalam budi daya jeruk nipis,” kata Syahar dalam rilis yang diterima nasdem.id, Kamis (10/2).
Syahar juga mengajak warga untuk dapat mengemas produk dengan sebaik mungkin. Pasalnya menurut dia, memasarkan produk pertanian bukanlah hal gampang. Diperlukan kualitas dan branding yang optimal meski menurut dia jeruk nipis dianggap lebih tahan penyakit ketimbang jeruk biasa.
“Seorang pemasar harus benar-benar jeli melihat potensi pasar dan produk sebelum melepasnya. Ada sejumlah faktor yang menentukan keberhasilan pemasaran. Salah satunya, brand equity sesuatu dari hasil pertanian,” sambung Syahar yang juga Sekretaris NasDem Sulsel itu.
Lebih jauh, Syahar pun ingin bersinergi dengan semua pihak dan akan membangkitkan semangat dari petani baik itu pelaku agribisnis untuk memenuhi kebutuhan pangsa pasar ekspor.
“Khususnya jeruk nipis untuk di jadikan sebagai brand komoditi pertanian di Kabupaten Sidrap,” demikian tutup Syahar.
(RO/WH/*)