NasDem Minta Kementan Terus Dorong Pertanian Modern

JAKARTA (15 Februari): Produksi pangan dalam negeri harus ditingkatkan, khususnya pada komoditas yang masih belum dipenuhi secara nasional agar Indonesia terlepas dari ketergantungan impor.

“Soal impor jagung, kedelai, daging, gula dan beberapa komoditas yang masih bergantung dengan impor, kami meminta Kementerian Pertanian untuk mendorong produksi dalam negeri sebesar-besarnya di tahun 2022 ini,” kata anggota Komisi IV DPR RI, Abdullah Tuasikal saat Rapat Kerja Komisi IV DPR dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/2).

Legislator NasDem itu mengatakan, jika diperlukan Kementerian Pertanian (Kementan) bisa menggunakan dana automatic adjustment (alokasi dana 5% dari total anggaran kementerian sebagai cadangan) difokuskan untuk peningkatan produksi pertanian dalam negeri.

“Tidak bisakah negeri kaya raya ini memproduksi berbagai komoditas itu dengan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang kita punya? Kenapa sulit sekali memenuhi kebutuhan sendiri tanpa tergantung dengan negara lain padahal segalanya kita punya,” ujar Tuasikal.

Menurut wakil rakyat dari Dapil Maluku itu pemenuhan kebutuhan pangan di dalam negeri hanya membutuhkan political will yang didukung dengan kerja keras bersama antarkementerian-lembaga.

“Penting menjaga integritas sehingga tidak ada oknum yang mengambil keuntungan secara pribadi ataupun kelompok dalam kebijakan terkait pangan,” tambahnya.

Tuasikal juga mendorong penggunaan teknologi pertanian modern dan keterlibatan SDM pertanian dari kalangan muda atau milenial. Hal itu agar Indonesia bisa lepas dari ketergantungan impor.

“Kami selalu menyampaikan tentang urgensi perkembangan pertanian modern yang melibatkan anak muda, generasi milenial, generasi Z yang berjumlah 145,39 juta orang. Di saat berbagai negara menggunakan teknologi canggih, negara kita masih pertanian konvensional yang cenderung usang. Kementan harus mendorong pertanian modern dan keterlibatan anak muda sebagai langkah revolusi pertanian secara sungguh-sungguh,” kata Abdullah Tuasikal.

(Dis/*)

Add Comment