Martin dan Pemkot Sibolga Gelar Operasi Pasar Minyak Goreng
SIBOLGA (2 Maret): Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Martin Manurung menginisiasi operasi pasar minyak goreng di Sibolga, Sumatra Utara (Sumut), Rabu (2/3). Upaya itu untuk membantu warga dan stabilisasi harga di tengah kelangkaan dan tingginya harga minyak goreng.
Operasi pasar yang terselenggara atas inisiasi Martin melalui Tim Martin Manurung Centre (MMC) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan dan Pemerintah Kota Sibolga itu digelar di Jalan H Jainul Arifin, Kecamatan Sibolga Utara. Sebanyak dua ton minyak goreng dalam 2.000 kemasan premium dijual sesuai harga eceran tertinggi (HET), yaitu Rp14.000 per liter.
Legislator NasDem dari Dapil Sumut II (Labuhanbatu, Labuhanbatu Selatan, Labuhanbatu Utara, Tapanuli Selatan, Kota Padang Sidempuan, Mandailing Natal, Kota Gunungsitoli, Kota Sibolga, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Toba, Nias Selatan, Samosir, Padang Lawas Utara, Padang Lawas, Nias, Nias Selatan, Nias Utara, dan Nias Barat) itu mengatakan, operasi pasar serupa akan terus diselenggarakan di daerah lain.
“Operasi minyak goreng ini juga akan dilanjutkan di kabupaten dan kota lainnya, selaras dengan program pemerintah untuk memastikan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng tercapai di seluruh Indonesia,” ujar Martin.
Wali Kota Sibolga, Jamaluddin Pohan menjelaskan, program operasi pasar tersebut merupakan hasil sinergi antara pemerintah daerah dengan Pemerintah Pusat yang dibantu Martin Manurung.
“Terima kasih kepada Kakanda Martin Manurung yang selalu peduli dengan masyarakat Sibolga. Sudah banyak juga bantuan dari beliau untuk masyarakat. Beliau selalu hadir untuk masyarakat yang membutuhkan,” sebutnya.
Salah seorang warga Sibolga, Fitria Tanjung, mengaku terbantu dengan operasi pasar itu. Ia berharap operasi pasar seperti terus berlangsung, mengingat hampir dua bulan terakhir masyarakat Sibolga kesulitan mendapatkan minyak goreng di pasaran.
“Terima kasih kepada Bapak Martin dan Bapak Wali Kota atas operasi pasar ini. Memang susah sekali kami mendapatkan minyak goreng. Bahkan meski harganya mahal, tetap susah untuk didapat,” ungkapnya.
(Darwis/*)
