Pemerintah Harus Cermat Ubah Status Pandemi Covid-19 ke Endemi
JAKARTA (14 Maret): Anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Lisda Hendrajoni mengingatkan pemerintah untuk menimbang secara cermat peralihan status dari pandemi Covid-19 ke endemi. Pemerintah harus siap dengan risiko dan segala kemungkinan terburuk.
“Apakah kita sudah siap dengan segala kemungkinan terburuk yang terjadi jika pemerintah menetapkan perubahan status ke endemi?. Jika kita belum siap, sebaiknya jangan mengambil risiko, yang nantinya malah akan memperburuk keadaan. Ini mengingat herd immunity (kekebalan kelompok) yang masih rendah di Indonesia, dan vaksinasi yang belum menyentuh angka 90 persen,” ujar Lisda dalam keterangannya, Senin (14/3).
Rencana Pemerintah Indonesia untuk peralihan status pandemi ke endemi menuai prokontra. Meskipun jumlah kasus Covid-19 mulai melandai, masih mungkin terjadi peningkatan karena vaksinasi yang masih belum maksimal di sejumlah daerah. Diperparah dengan penerapan prokes yang mulai kendor di masyarakat.
Di sisi lain, tambah Lisda, pemulihan ekonomi masyarakat juga terhambat akibat PPKM, serta hantaman pandemi yang terjadi hampir tiga tahun. Belum lagi persoalan pendidikan yang juga ikut terdampak karena pembatasan jumlah kehadiran siswa di sekolah.
“Karena masih rendahnya vaksinasi pada anak, menjelang masa ujian akhir, ada baiknya pertemuan tatap muka dilaksanakan menunggu selesai ujian, untuk mencegah penularan di dalam kelas. Karena bisa saja proses ujian tertunda jika ada anak yang tertular di sekolah,” sambungnya.
Anggota Komisi VIII DPR RI itu berharap, ke depan tidak ada lagi tarik ulur dalam penetapan status pandemi dan endemi ataupun pertemuan tatap muka bagi anak di sekolah.
“Jadi pemerintah jangan buru-buru sebelum matang dalam mengambil risiko. Nanti kalau sudah berubah (endemi) tiba-tiba kasus melonjak, balik lagi ke pandemi. Begitu juga sekolah, udah 100 persen kehadiran, eh balik lagi ke daring. Harus benar-benar dengan pertimbangan yang sangat matang,” tukasnya.
Dosen Ilmu Kesehatan Masyarakat dari Program Studi Dharma Usada Kampus Nalanda, Jakarta Timur, Adang Bachtiar menilai, saat ini Indonesia masih belum siap menghadapi perubahan status wabah Covid-19 dari pandemi menjadi endemi.
“Belum siap tetapi menuju (perubahan menghadapi endemi),” kata Adang.
(Bee/Dis/*)