Garnita NasDem Semarang Perhatikan Kebutuhan Gizi di Srondol Wetan
SEMARANG (17 Maret) : Para ibu di lingkungan RT. 02 dan RT. 13 RW 07, Kelurahan Srondol Wetan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah mendapatkan sosialisasi ‘Isi Piringku’ dari Garda Wanita (Garnita) Malahayati NasDem Kota Semarang dalam rangka upaya pemenuhan gizi seimbang.
Melalui kegiatan tersebut, Ketua Garnita Malahayati Kota Semarang Theresia Tarigan memberikan dukungan kepada sesama perempuan terutama para ibu. Perempuan yang akrab disapa Kak Tere ini mengundang para perempuan dan kaum ibu untuk belajar bersama.
“Jadi mereka datang ke Balai RW. Mereka sudah tahu bahwa saya akan memberikan bantuan dan sharing tentang nutrisi ‘Isi Piringku’,” kata Tere, Kamis (17/3).
Tere menekankan bahwa perempuan terutama para ibu yang seringkali berperan untuk menyediakan makanan untuk keluarga harus memahami betul terkait dengan gizi makanan yang disiapkan setiap harinya.
“Saya ingin para ibu memperhatikan gizi anak dan ibu, karena ibu harus sehat dan kuat. Saya ingin mengubah agar ibu dan anak sama-sama makan bergizi di samping makanan bergizi ini juga penting buat perkembangan anak,” tutur dia.
Masih kata Tere bahwa untuk menjadi masyarakat yang tangguh, diperlukan adanya penerapan pola hidup sehat dan memperhatikan nutrisi yang ada di piring makan keluarga. Dia juga menyampaikan kepada warga terkait sumber protein yang murah dan mudah didapatkan.
Sebagai contoh kegiatan ‘Isi Piringku’ kali ini Tere turut memberikan bahan pangan seperti tempe, telur, serta jus buah dan ditambahkan dengan sayur dan karbohidrat.
“Saya kasih biskuit bumil dari Pak Fadholi, tempe, telur, saya jelaskan ‘Isi Piringku’ dengan protein yang tidak mahal. Mengurangi karbohidrat dan bisa berasal dari berbagai sumber,” kata dia.
Selain menyoroti terkait kandungan gizi, Tere juga mengajak warga agar semuanya bergandengan tangan untuk saling support dan membentuk jaringan yang kuat bagi sesama perempuan untuk saling membantu satu sama lainnya.
Diskusi kali ini juga membahas seputar masalah sosial yaitu lansia dan anak putus sekolah. Untuk itu, Tere berkomitmen untuk kembali ke wilayah tersebut untuk mengadvokasi masyarakat setempat.
“Saya akan datang dua bulan lagi karena ibu-ibu menghadapi banyak hal, salah satunya adalah memikirkan keluarga,” kata Tere menambahkan.
Kemudian Tere juga menjelaskan bahwa diperlukan adanya sikap saling menguatkan dan membantu juga saling peduli di antara para ibu.
“Perempuan saat menjadi istri dan ibu itu multitasking dan rentan mengalami beban yang banyak. Saya fokus pada ibu untuk punya jaringan agar saling mendukung,” demikian tutup dia.
(Nasdem Jateng/WH)