Tia Fitriani Bantu Warga Olah Limbah Jadi Produk Bermanfaat
BANDUNG (23 Maret) : Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Partai NasDem Hj. Tia Fitriani dikenal sebagai anggota dewan yang dekat dengan masyarakat dan rajin menggelar berbagai pelatihan. Salah satu pelatihan adalah mengelola limbah rumah tangga menjadi bermanfaat dan bernilai guna.
Tia mengakui, berbagai pelatihan tersebut merupakan keinginan warga yang disampaikan di banyak kesempatan, salah satunya dalam resesnya beberapa waktu lalu. Menurut dia pelatihan pengolahan limbah minyak goreng kepada masyarakat sangat diminati dan masyarakat bersemangat untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
“Saya memang selalu mengenalkan dan mengajak masyarakat di dapil saya tentang kepedulian terhadap lingkungan. Dimulai dari yang terkecil, di rumah tangga. Kita coba mengolah limbah rumah tangga, yaitu minyak goreng, yang ternyata masuk limbah B3 atau berkategori sangat berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan,” kata dia, Rabu (23/3).
Dengan pelatihan tersebut, lanjut Tia, warga bisa mengolah minyak jelantah menjadi sabun, atau kerap disebut sabun mijel. Kemudian sabun yang dibuat menggunakan cairan eco enzim dari bahan daur ulang juga seperti sisa buah dan sayuran rumah tangga.
“Kita buat cairan eco enzim yang berfungsi membersihkan lantai bahkan kerak di perkakas. Bisa juga menjernihkan udara dan mematikan virus corona. Juga sebagai penyubur tanaman,” sambung dia.
Selain memberikan motivasi dan pelatihan. Untuk memajukan ekonomi masyarakat, Ketua Fraksi NasDem Persatuan Indonesia DPRD Jabar itu juga memberikan alat dan perlengkapan supaya masyarakat bisa mempraktikkannya di rumah masing-masing.
“Saya lakukan itu terus, bergerak untuk bersama-sama peduli lingkungan. Karena tanpa disadari, membuang jelantah di mana saja akan menimbulkan masalah. Membuat air tercemar atau membuat tanah kehilangan daya serapnya,” kata dia.
Lebih jauh Tia mengatakan, minyak jelantah jika dikonsumsi pun akan berpotensi menyebabkan kanker dan penyakit lainnya. Karenanya, minyak jelantah ini harus diolah menjadi bahan yang bermanfaat, namun tidak mencemari lingkungan. (WH)