PR Sektor Pendidikan Harus segera Dituntaskan
JAKARTA (28 Maret): Peluang bonus demografi akan sirna bila bangsa ini tidak segera berbenah menghadapi berbagai perubahan yang terjadi. Pekerjaan rumah (PR) di sektor pendidikan harus segera dituntaskan demi mewujudkan SDM tangguh dan berdaya saing di masa depan.
“Masalah yang dihadapi sektor pendidikan kita sangat kompleks, sehingga perlu sejumlah langkah strategis agar mampu menghadapi berbagai perubahan dengan memanfaatkan bonus demografi yang kita miliki,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Senin (28/3).
Saat ini Indonesia sedang dalam proses menjemput peluang bonus demografi. Berdasarkan Sensus Penduduk 2020, penduduk usia produktif (15-64 tahun) mencapai angka 70,72% merupakan aset yang sangat berharga dalam konteks pembangunan.
Pada tahun 2050, menurut perkiraan salah satu lembaga auditor dunia pada 2017 lalu, PDB Indonesia akan mencapai US$10,5 triliun dan menjadi salah satu negara ekonomi terbesar di dunia.
Menurut Lestari yang akrab disapa Rerie, semua peluang tersebut hanya bisa dicapai jika Indonesia memiliki sumber daya manusia yang berdaya saing. Peran sektor pendidikan, sangat penting untuk mempersiapkan hal itu.
Namun, ujar Legislator NasDem itu, saat ini sektor pendidikan nasional memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk mewujudkan sistem pendidikan yang mampu melahirkan SDM yang tangguh dan berdaya saing.
Pekerjaan rumah yang sedang berjalan itu, ujar Rerie, antara lain revisi UU Sistim Pendidikan Nasional (Sisdiknas), upaya peningkatkan kualitas tenaga pengajar, pola pembelajaran yang adaptif dan pembuatan kurikulum, serta sejumlah pengembangan infrastruktur pendidikan untuk memperluas kesempatan belajar bagi seluruh anak bangsa.
Menurut Rerie yang anggota Komisi X DPR RI itu, deretan pekerjaan rumah yang sangat mendasar dalam proses pengembangan sistem pendidikan nasional itu, harus segera dituntaskan lewat langkah-langkah yang efisien.
Menurut Legislator NasDem dari Dapil Jawa Tengah II (Demak, Kudus, Jepara) itu, kajian terhadap gap yang terjadi antara kebutuhan dan ketersediaan perangkat pendidikan yang ada untuk menghadapi perubahan yang terjadi saat ini, harus segera dilakukan.
Dengan demikian, tambah anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, upaya untuk mewujudkan sistem pendidikan nasional yang mampu melahirkan anak bangsa yang berkarakter dan tangguh, bisa berjalan secara terukur.
Rerie berharap penuntasan deretan pekerjaan rumah di sektor pendidikan tersebut mendapat perhatian serius dari para pemangku kepentingan, mengingat bangsa ini memerlukan sistem pendidikan yang mumpuni untuk mewujudkan SDM yang berdaya saing dan mampu menjawab tantangan di masa depan.(*)