IDI Gagal Capai Tujuan, Irma Usul Dibubarkan

JAKARTA (10 April): Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sebaiknya mempunyai dewan pengawas. Hal ini diperlukan agar organisasi profesi dokter tidak menjadi elitis dan terkesan arogan.

Hal tersebut disampaikan anggota Komisi IX DPR dari Fraksi Partai NasDem, Irma Suryani dalam acara Newsmaker Medcom bertajuk ‘IDI Dibubarkan? Ini Kata Pengusul, Sabtu (9/4).

“Sehingga kinerja IDI bisa diperiksa dan diawasi, karena terlalu superbody,” ungkap Irma.

Irma juga meminta IDI segera melakukan restorasi dan reformasi organisasi. Sekaligus, evaluasi terhadap keberadaan organisasi tersebut bagi anggotanya.

Usulan Irma merupakan buntut dari kegaduhan antara IDI dan mantan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto. Atas kegaduhan tersebut, Irma bahkan meminta IDI dibubarkan karena dinilai tidak mampu mengimplementasikan tujuan didirikannya organisasi tersebut.

Ia menyebut ada tiga tujuan pendirian IDI, yaitu menyejahterakan, menumbuhkembangkan, dan melindungi anggotanya. Irma menilai IDI gagal mencapai tujuan tersebut setelah pemecatan dokter Terawan.

Legislator NasDem itu juga menilai IDI tidak mendukung terobosan mantan menteri kesehatan tersebut dalam bidang cuci otak atau digital substraction angiography (DSA) maupun pengembangan vaksin Nusantara.

Legislator NasDem dari Dapil Sumatra Selatan II (Kabupaten Ogan Komering Ulu, Ogan Komering Ilir, Muaraenim, Lahat, Ogan Komering Ulu Timur, Ogan Komering Ulu Selatan, Ogan Ilir, Empat Lawang, Kota Pagar Alam, Kota Prabumulih, dan Penukal Abab Lematang Ilir) itu mengingatkan bahwa Surat Tanda Registrasi (STR) yang direkomendasikan IDI perlu dilihat sebatas sebagai rekomendasi. Artinya, pemerintah bisa menerima atau menolak rekomendasi IDI tersebut.

“(Domain) itu sudah milik pemerintah. Jangan kemudian kalah dengan organisasi profesi,” tegas dia.

(medcom/*)

Add Comment