a

NasDem Apresiasi Pencabutan Larangan Ekspor CPO

NasDem Apresiasi Pencabutan Larangan Ekspor CPO

JAKARTA (20 Mei): Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai NasDem,  Rudi Hartono Bangun mengapresiasi kebijakan Presiden Joko Widodo yang mencabut larangan ekspor crude palm oil (CPO) dan produk turunannya mulai Senin, 23 Mei 2022.

Rudi menilai Presiden mendengar aspirasi masyarakat. Pencabutan larangan tersebut tentu saja mendapatkan sambutan hangat dari banyak pihak.

“Saya mengingatkan agar Presiden memantau kinerja menterinya yang mengurusi perdagangan dan izin ekspor CPO dan minyak goreng. Kuota CPO untuk dalam negeri harus diawasi ketat, agar tidak terjadi lagi kelangkaan minyak goreng,” ungkap Rudi dalam keterangannya, Jumat (20/5).

Menurut Legislator NasDem itu, permasalahan kelangkaan minyak goreng terjadi karena adanya permainan pejabat terkait dengan pengusaha minyak goreng.

Wakil rakyat dari Dapil Sumatra Utara III (Langkat, Karo, Simalungun, Asahan, Dairi, Pakpak Bharat, Batubara, Kota Pematangsiantar, Kota Tanjungbalai, dan Kota Binjai) itu mengingatkan agar rakyat jangan terus menerus menjadi korban dari kebijakan yang dibuat pemerintah. Dengan pencabutan larangan ekspor ini, Rudi yakin industri sawit akan kembali menggeliat dan petani sawit dapat lebih sejahtera.

“Stok kuota DMO (Domestic Market Obligation) harus diperketat. Jadi tidak terjadi kelangkaan dan harga minyak goreng jadi mahal. Kebutuhan minyak goreng dalam negeri hanya 16 juta ton. Produksi kita 65 juta ton, kelebihannya masih banyak untuk diekspor,” tandas Rudi.

Presiden Jokowi dalam konferensi pers pada Kamis (19/5) mengatakan, ada tiga alasan membuka lagi keran ekspor CPO dan minyak goreng. Pertama, harga minyak goreng curah sudah turun dari Rp19.800 per liter menjadi Rp17.200-Rp17.600 per liter setelah CPO dilarang sejak 28 April 2022.

Kedua, pasokan minyak goreng juga bertambah di pasaran dari yang hanya 64 ribu ton menjadi 211 ribu ton per bulan. Ketiga, Jokowi mempertimbangkan belasan juta tenaga kerja yang mencari rezeki di industri sawit. Mereka terdampak karena ekspor CPO dilarang.

“Pertimbangan 17 juta orang di industri sawit baik petani dan pekerja maka saya putuskan ekspor minyak goreng dibuka kembali Senin 23 Mei 2022,” kata Jokowi.

(dpr.go.id/)

Add Comment