NasDem Minta Pemerintah Perhatikan Mahasiswa Program Doktoral
JAKARTA (20 Mei): Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Moh Haerul Amri mendesak Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) untuk memberikan perhatian pada mahasiswa program doktoral yang tidak mendapatkan beasiswa dari pemerintah.
“Insyaallah kita akan mendesak Mendikbud-Ristek untuk memberikan kebijakan yang lebih pas kepada kawan-kawan menempuh gelar doktoral. Hal ini menjadi tanggung jawab negara,” ujar Haerul Amri, saat Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi X DPR RI dengan Aliansi Mahasiswa Doktor Seluruh Indonesia (AMDI) 2018, Rabu (18/5).
Aam, sapaan akrab Haerul Amri juga meminta Kemendikbud-Ristek bisa memberikan beasiswa kepada mahasiswa program doktoral dengan berbagai macam pakta integritas, misalnya harus mengabdi di daerah dan sebagainya.
“Pemda juga harus memberikan support pembiayaan kepada warganya yang sedang menempuh pendidikan doktoral ini. Begitu juga di strata lainnya baik S1 dan S2. Saya kira pemda harus punya andil untuk sukseskan ini,” kata dia.
Menurut Legislator NasDem itu, negara harus bertanggung jawab dan memberikan perhatian pada kader bangsa yang mempunyai potensi bagus namun harus membiayai sendiri pendidikannya.
Aam mendorong adanya terobosan dari Komisi X DPR dalam mengajak keterlibatan pihak swasta untuk memberikan beasiswa kepada 280 mahasiswa program studi doktoral angkatan 2018, maupun pada strata lainnya secara umum seperti melalui program orang tua asuh.
“Bisa saja dari 280 itu kita minta perusahaan-perusahaan menjadi bapak asuh dari setiap perusahaan membina sekian mahasiswa untuk menyelesaikan program doktornya,” kata Aam.
Legislator NasDem dari DapilĀ Jawa Timur II (Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, dan Pasuruan) itu juga mengajak seluruh anggota Komisi X DPR bisa membantu mahasiswa doktoral 2018 itu.
“Atas nama empati dan atas nama kader Partai NasDem, saya menginisiasi mengusulkan kepada teman-teman anggota DPR RI Komisi X, bagaimana jika untuk mengurangi beban mereka, kita urunan,” kata dia.
Aam berharap hal tersebut bisa mendorong berbagai pihak yang terlibat hingga melakukan urunan sehingga dapat mengurangi beban mahasiswa dan dapat menggugah hati pemerintah dalam hal ini Kemendikbud-Ristek hingga perusahaan melalui dana CSR-nya.
“Mereka bisa menyalurkan untuk program beasiswa untuk teman-teman kita, kader-kader bangsa yang sedang menyelesaikan program S3 di berbagai macam kampus yang ada di Indonesia. Ini menurut saya memang harus dibantu,” pungkas Aam.
(Wayram/Dis/*)