Kang Awang : Perlu Pendekatan Baru untuk Atasi PMKS di Kota Bandung

BANDUNG (23 Mei) : Legislator NasDem di DPRD Kota Bandung, Rendiana Awangga menilai perlu pendekatan baru untuk mengatasi persoalan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) hingga tuntas. Pasalnya belakangan ini kasus PMKS kembali marak di Kota Bandung.

Sebelumnya marak keluhan warga terkait menjamurnya pengamen cilik hingga pencuci kaca mobil di beberapa persimpangan jalan dan lampu merah yang dinilai warga cukup meresahkan karena meminta uang dengan cara memaksa sehingga mengganggu pengendara yang melintas.

“Penertiban pun sudah dilakukan tapi kok sepertinya tidak pernah beres-beres apalagi ini menyangkut anak-anak jadi saya pikir ini sesuatu yang harus dianggap serius oleh pemerintah kota dan juga aparat keamanan bagaimana kemudian eksploitasi terhadap anak ini bisa dihentikan,” kata pria yang akrab disapa Kang Awang itu, baru-baru ini.

Politisi kelahiran Bandung, 20 Oktober 1984 itu melihat bahwa kejadian tersebut seolah mendapat pembiaran dari pemerintah padahal fenomena seperti itu sudah terjadi sejak lama sekali. Bahkan Kang Awang mengaku pernah mendapat perlakuan tak mengenakkan di jalan saat dia kuliah. Artinya menurut dia fenomena tersebut sudah ada sejak lama.

“Karena bukan hanya membuat tidak nyaman para pengguna kendaraan ini pun juga menyangkut tentang masa depan anak-anak tersebut yang kita tidak tahu latar belakangnya seperti apa apakah kemudian ada yang mengkoordinasikan yang saya dapatkan informasinya kan seperti itu,” tambah dia.

Kang Awang menduga adanya oknum-oknum yang melakukan eksploitasi terhadap anak-anak di bawah umur untuk meraup keuntungan. Menurut dia mereka yang mengkoordinasikan dan melindungi itu harus ditindak secara tegas dan diberi hukuman berat karena telah melakukan mengeksploitasi terhadap anak.

“Saya pikir kalau ada tindakan kriminal di sana seperti membuat tidak nyaman memaksa itu kan sudah jelas ada aturan hukumnya dan mereka bisa ditindak bila dianggap melanggar buat yang dewasa. Berbeda dengan yang anak-anak harus dilihat siapa yang dapat keuntungan dari kegiatan itu siapa yang kemudian mengkoordinasikan,” kata Kang Awang.

Ketua DPD NasDem Kota Bandung itu pun menekankan betapa pentingnya perlindungan terhadap anak-anak yang terpaksa menantang bahaya turun ke jalan demi mencari uang. Pasalnya dia mengkhawatirkan akan banyak potensi kejahatan lain yang bisa saja menimpa anak-anak tersebut.

“Seharusnya mereka tidak ada di jalan. Mereka harusnya ada di sekolah bisa mendapatkan masa depan yang baik,” kata Kang Awang menekankan.

Penggagas Ruang Kolaborasi Kota Bandung itu juga mendorong pemerintah agar melihat kejadian ini sebagai kejadian luar biasa karena melibatkan anak-anak di bawah umur sehingga penanganan yang dilakukan pemerintah dan stakeholder dapat dikerjakan sebaik dan setuntas mungkin.

“Saya pikir kita harus punya pendekatan baru bagaimana menyelesaikan masalah ini secara tuntas dan memang tidak mungkin apabila diserahkan kepada pemerintah kota semata. Seluruh stakeholder aparat penegak hukum terus masyarakat pun harus bersama-sama kita coba mencari cara bagaimana siklus ini bisa berhenti secara tuntas,” kata dia.

Kang Awang juga melihat upaya pemerintah melalui Dinas Sosial melakukan pembinaan di panti sosial belum mampu membuat berubah dan justru cenderung kembali lagi ke jalan. Hal itu didorong dengan tindakan warga masih memberi uang yang justru menjerumuskan mereka tetap di jalan.

“Mereka harus mendapatkan kondisi yang ideal yang dapat membantu tumbuh kembang mereka. Pelajaran yang baik sekolah yang baik mereka disiapkan mendapatkan masa depan yang baik tetapi mereka dipaksa ada di situasi yang berbahaya dan ini harus segera dibereskan baik itu oleh Pemkot aparat penegak hukum dan masyarakat,” kata Kang Awang.

Kang Awang pun mengatakan banyak sekali aspirasi dan aduan yang diterimanya dari masyarakat terkait fenomena tersebut. Untuk itu dia pun mendorong sinergitas dari semua pihak untuk bisa memberikan kontribusinya dalam menyelesaikan persoalan tersebut hingga ke akarnya.

“Jadi hayu urang babarengan kita coba cari cara bagaimana kemudian permasalahan yang sepertinya tidak pernah tuntas ini kita bereskan hingga akar permasalahannya,” demikian pungkas Kang Awang.

(WH)

Add Comment