Perlu Kolaborasi untuk Akselerasi Penanggulangan Stunting

JAKARTA (29 Mei): Kolaborasi antara para  pemangku kepentingan sangat penting untuk mengakselerasi upaya pencegahan dan menanggulangi kasus stunting di Tanah Air.

“Untuk menanggulangi dengan segera kasus-kasus stunting di Tanah Air memang membutuhkan kerja sama semua pihak dalam meningkatkan kualitas hidup setiap keluarga di Indonesia,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Minggu (29/5).

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo dalam satu kesempatan mengungkapkan sebanyak 21,9 juta keluarga di Indonesia teridentifikasi sebagai keluarga berisiko stunting. Karena itu, BKKBN terus berupaya menurunkan angka stunting lewat pelayanan Keluarga Berencana (KB) di setiap daerah.

Menurut Lestari yang akrab disapa Rerie, mengakselerasi langkah penanggulangan stunting lewat berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup setiap keluarga merupakan langkah yang strategis.

BKKBN sebagai salah satu lembaga yang memiliki kemampuan untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga lewat pendekatan kesehatan dan pemenuhan gizi keluarga, ujar Legislator NasDem itu,  harus mendapat dukungan dari para pemangku kepentingan.

Upaya meningkatkan kualitas hidup keluarga, tegas Rerie, tidak hanya memberi pengetahuan tentang pentingnya pemenuhan gizi keluarga. Namun lebih dari itu, bagaimana cara agar keluarga dapat memenuhi kecukupan gizi bagi anggota keluarganya.

Sejumlah pendekatan agar setiap keluarga di Indonesia bisa memenuhi kecukupan gizi keluarga, menurut anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, bisa dilakukan lewat upaya peningkatan ekonomi keluarga dan kemampuan keluarga memanfaatkan sumber-sumber gizi yang ada di sekitar tempat tinggalnya.

Kompleksnya permasalahan yang dihadapi dalam penanggulangan stunting, tegas Rerie, membutuhkan dukungan dan kerja bersama semua pihak untuk mengakselerasi target penurunan kasus stunting di Tanah Air.{*)

Add Comment