Indonesia Tetap Tolak Legalisasi Ganja
JAKARTA (21 Juni): Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni menegaskan legalisasi ganja di Indonesia akan menimbulkan banyak dampak buruk dan menambah kompleksitas masalah narkotika di Tanah Air.
“Sejatinya hal tersebut (ganja) lebih banyak dampak buruknya bila dilegalkan. Apalagi masalah narkotika di Tanah Air sudah kompleks,” kata Sahroni melalui keterangan tertulis, Selasa (21/6).
Legislator NasDem itu mencontohkan, dampak buruk pelegalan ganja di Thailand. Seorang warga negara Thailand meninggal dunia seusai overdosis ganja.
“Di Thailand baru sepekan dilegalkan sudah terdapat kasus meninggal karena overdosis,” ungkap Sahroni.
Meski demikian, Sahroni menghormati keputusan Thailand melegalkan penggunaan ganja. Sebab, hal itu merupakan kedaulatan masing-masing negara.
“Yang pasti ganja masih merupakan narkotika yang ilegal (di Indonesia),” tandas Bendahara Umum DPP Partai NasDem itu.
Sahroni meminta Polri meningkatkan pengawasan dan penjagaan peredaran ganja. Hal itu perlu dilakukan guna mencegah peredaran gelap ganja dari Thailand ke Indonesia.
“Sebagai tetangga di kawasan, tentunya kita harus antisipatif, jangan sampai ganja yang legal dari sana masuk ke Indonesia,” tukasnya.
Beberapa waktu lalu, Thailand resmi melegalisasi penggunaan ganja untuk keperluan medis. Kebijakan ini memunculkan perdebatan tentang apakah kebijakan yang sama sebaiknya diterapkan di Indonesia.
Direktur Tindak Pidana Narkoba (Dirnarkoba) Bareskrim Polri, Brigjen Krisno H Siregar menegaskan Korps Bhayangkara tetap menolak legalisasi ganja di Indonesia. (medcom/*)