RUU KIA Komitmen Politik DPR Sejahterakan Keluarga

JAKARTA (22 Juni): Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI, Willy Aditya menegaskan, RUU Kesejahteraan Ibu dan Anak (KIA) adalah komitmen politik DPR untuk kesejahteraan keluarga dan anak Indonesia. RUU KIA diharapkan menjadi tonggak pencapaian untuk membangun sumber daya manusia Indonesia.

“Ini sebuah usaha bagaimana membangun anak-anak Indonesia yang memiliki cinta kasih, memiliki tumbuh kembang yang bagus. Dan ini sesuai dengan fungsinya, membangun sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas,” kata Willy saat diskusi ‘RUU Kesejahteraan Ibu dan Anak: Komitmen DPR Wujudkan SDM Unggul’, di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (21/6).

Legislator NasDem itu mengatakan, RUU KIA merupakan andil negara dalam menciptakan lingkungan yang kondusif untuk membangun sebuah keluarga.

“Undang-undang ini menciptakan sebuah lingkungan yang sangat fundamental untuk tumbuh kembang anak, untuk keluarga,” imbuhnya.

Willy menyampaikan, zaman menuntut para orang tua termasuk ibu untuk bekerja di luar rumah. Hal itu bisa berpengaruh kurang baik karena kurangnya peran orang tua untuk mendidik dan mengawasi tumbuh kembang sang anak.

“Kesejahteraan ibu dan anak ini, berbicara secara holistik. Satu memang ada previous tentang cuti enam bulan (untuk ibu melahirkan), juga cuti untuk suami 40 hari. Kenapa? karena anak itu punya tumbuh kembang, golden age, nol sampai enam tahun,” tandasnya.

Wakil Ketua Fraksi NasDem DPR RI itu bersyukur kini perjalanan RUU KIA sudah menjadi RUU inisiatif DPR setelah diparipurnakan beberapa waktu lalu. Draf RUU KIA akan segera dikirim kepada Presiden untuk selanjutnya Presiden mengirim Surat Presiden dan Daftar Inventarisasi Masalah (DIM).

“Semoga ini menjadi milestone (tonggak pencapaian) bagi peradaban Indonesia. Apalagi di Jakarta, kota-kota besar, waktu untuk seorang ibu dan ayah berinteraksi dengan anaknya sangat minimalis. Itu yang menjadi konsen kita,” pungkas Willy.

(Dis/*)

Add Comment