Nurlaela Dorong Pemkot Ternate Segera Jawab Permasalahan Sosial
TERNATE (29 Juni): Anggota Fraksi NasDem DPRD Kota Ternate, Nurlaela Syarif memberi perhatian lebih terhadap langkah Dinas Pariwisata Kota Ternate untuk membentuk tim mengawasi perhotelan, penginapan, hingga restoran.
Menurut Nurlaela, Pemkot Ternate seharusnya tidak lagi berada dalam tataran berwacana soal pembentukan tim untuk bertindak mengawasi hotel melainkan harus segera melakukan tindakan nyata.
Pasalnya dia melihat situasi Kota Ternate saat ini sudah sangat rawan termasuk dalam perilaku remaja dan anak kaitan penyimpangan baik penggunaan lem hingga prostitusi online.
“Kalau masih bicara akan bentuk tim kapan actionnya, sementara remaja dan anak-anak kita secara liar dan bebas berkeliaran menggunakan Kosan, penginapan sebagai tempat perilaku menyimpang dan seks bebas,” kata Nurlaela dalam keterangannya, Rabu (29/6).
Nurlaela menambahkan tidak hanya hotel, kos-kosan pun kerap jadi sasaran para remaja. Namun menurut dia selama ini razia oleh satpol PP dan Kepolisian diberikan pembinaan tapi setelah itu dilepas.
“Padahal rata-rata mereka pendatang yang tidak ber KTP Ternate, ada juga remaja yang dari latar belakang ekonomi dan keluarga bermasalah baik ekonomi, sosial dan perpisahan keluarga,” ujarnya.
Lebih jauh Nurlaela menyebut Kota Ternate sudah seharusnya memberdayakan fungsi kelurahan dan RT RW serta Babinkamtibmas, pemuda kampung fokus untuk mengatasi persoalan-persoalan penyimpangan masyarakat.
“Kami sarankan ke Wali Kota lomba-lomba kelurahan ini yang mungkin sedang berlangsung ada indikator penilaian juga tentang bagaimana upaya dan giat terhadap persoalan sosial,” kata dia.
Salah satunya lanjut Nurlaela kelurahan yang wilayahnya terdapat hotel, penginapan, kosan, rumah kosong atau lahan kosong, juga harus dijaga ketat dengan metode yang segera diimplementasikan agar problem sosial bisa terdeteksi secara baik.
“Marak sekali loh kos-kosan dan penginapan yang bebas menampung orang (remaja) tapi dibiarkan begitu saja,” ucapnya.
Selain itu, Nurlaela melanjutkan kelurahan juga harus punya data kependudukan fokus di usia anak dan remaja, dan harus bekerja sama dengan pihak penggerak lingkungan baik remaja mesjid, tokoh pemuda, tokoh agama, puskesmas posyandu dan para orang tua yang giat bersama melakukan kontrol perilaku anak dan remaja dari persoalan menyimpang.
“Kalau semua ini bisa profesional dimaksimalkan saya yakin akan perlahan bisa diproteksi hal ini,” demikian kata dia.
(WH)