Kang Nyoto Serukan Spirit Berqurban Untuk Kesatuan Bersama
JAKARTA (8 Juli): Koordinator Bidang Kebijakan Publik dan Isu Strategis DPP NasDem, Suyoto (Kang Nyoto) menilai ada satu pesan penting yang patut menjadi bahan renungkan dalam momen Iduladha kali ini bahwa pesan Allah bukan darah dan daging yang akan diterima Allah melainkan takwa.
“Takwa itulah sesungguhnya esensinya suasana batin dimana ego aku dengan kemanusiaan dan ketuhanan adalah satu dan karena itulah kita berbuat, berkarya untuk yang satu kemanusiaan keakuan sekaligus ketuhanan,” kata Kang Nyoto saat ditemui Tim Media Center DPP NasDem di ruang kerjanya, Kamis (7/7).
Menurut dia, Nabi Ibrahim telah mendeklarasikan diri sebagai orang yang hanif yaitu orang yang lurus dengan segala bentuk komitmen keesaan dan karena itu kata dia artinya apapun akan dilakukan demi pengorbanan tersebut.
Kang Nyoto melanjutkan kita semua hadir untuk menuliskan sejarah dan cerita baik dalam hidup ini dan takwa pengorbanan adalah bagian dari proses tersebut.
“Mari kita hadirkan semangat itu terus menerus dan mari kita buktikan bahwa kita rela melakukan apapun demi kemanusiaan demi ketuhanan tapi sekaligus mengangkat harkat martabat keakuan dan kemanusiaan kita semua,” kata dia.
Dia pun memberikan ilustrasi dunia ini berjalan dalam dua spirit yaitu spirit yang digerakkan oleh kepentingan keakuan (hawa nafsu), dan kedua digerakkan oleh kepentingan kesatuan universalitas (tauhid).
Menurut dia konflik dan kompetisi dalam wujud apapun selalu diwarnai oleh dominasi keakuan, aku diri, aku keluarga, aku kelompok dan bahkan aku bangsa serta komunitas.
“Sehingga jarak batin semakin jauh, kesadaran sosial, kesejarahan dan bahkan spasial hilang. Derita para pihak tidak menjadi perhatian dalam semua sikap dan tindakan,” kata dia.
Mantan Bupati Bojonegoro dua periode itu melanjutkan sebagai bagian dunia yang satu, satu mata rantai, bila ada satu anak rantai yang putus, akibatnya akan dirasakan semua, termasuk pihak penyebab utama putusnya rantai.
“Di sinilah urgensi selalu membuka pintu batin dan dalam tindakan untuk mentransformasikan keakuan menyatu dalam kesatuan universal. Hingga menghadirkan pihak lain sebagai bagian dari diri sendiri,” kata dia.
Menurut dia dalam tindakan yang nyata berqurban hewan sebagaimana diawali Nabiyyullah Ibrahim adalah tindakan mempertemukan tali sambungan antar manusia lewat berbagi daging. Namun perubahan sikap di balik tindakan itu yang jauh lebih penting adalah kerelaan melepas ego, menekan keakuan, memasukkan pihak lain dalam spirit hidup bersama.
“Inilah takwa suasana batin yang selalu terjaga dalam kesatuan universalitas dan dibuktikan dalam sikap dan tindakan. Momen di mana tauhid ilahiyah, terefleksikan secara nyata dalam tauhid insaniyah dan alamiyyah,” kata dia.
Dia pun mengucapkan selamat Hari Raya Iduladha kepada semua umat muslim yang merayakannya.
“Semoga ketakwaan kita keberkahannya dirasakan umat manusia dan alam semesta. Jika belum sempat berqurban hewan, tengoklah diri ke dalam, lepaskanlah keakuannya, dan perkuatlah energi kasih sayang pada kehidupan ini,” demikian kata dia.
(WH)