Badan Rescue NasDem Sulteng Terus Tambah Bantuan ke Korban Banjir Torue

PARIMO (2 Agustus): Duka mendalam masih kental terasa pasca banjir bandang yang menghantam empat wilayah di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah (Sulteng), Kamis (28/7) malam lalu. Musibah itu mengakibatkan kawasan pemukiman di Desa Torue, Dusun II, Dusun III, dan Dusun V Kecamatan Torue digulung air.

Banjir dengan ketinggian antara 30 hingga 90 sentimeter itu datang secara tiba-tiba dan merendam sedikitnya 450 unit rumah, 11 diantaranya bahkan mengalami rusak berat. Tiga warga juga dikabarkan meninggal dunia dan empat lainnya dinyatakan hilang, ribuan jiwa ikut terdampak bencana tersebut.

Sejak hari pertama musibah terjadi, Badan Rescue Partai NasDem (BRND) Sulawesi Tengah di bawah Komando Ketua DPW NasDem Sulteng, Nilam Sari Lawira langsung menerjunkan tim untuk membantu proses assesment dan evakuasi.

Dari hasil assesment awal dan evakuasi tersebut maka diputuskan NasDem Sulteng untuk segera membuka dapur umum dan posko darurat. Pemerintah setempat juga menetapkan status tanggap darurat bencana pada wilayah tersebut.

“Badan Rescue NasDem Sulteng dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) NasDem Parigi Moutong berkolaborasi mendistribusikan logistik dan mendirikan dapur umum sejak hari pertama pascabanjir,” kata Ketua Badan Rescue NasDem Sulteng, Suyadi di Torue, Parigi Moutong, baru-baru ini.

Dia menjelaskan, selain mendistribusikan makanan siap saji, pihaknya juga telah mendistribusikan peralatan tidur serta peralatan dapur di titik-titik pengungsian.

“Kebutuhan warga di pengungsian kami sudah salurkan, mulai pakaian, popok bayi, tikar hingga peralatan mandi,” tambah dia.

Nilam Sari Lawira yang juga Ketua DPRD Sulteng itu lanjut Suyadi juga terus mengajak seluruh pihak untuk bahu-membahu membantu saudara yang sedang terkena musibah di wilayah Torue.

Setiap hari sedikitnya 300 makanan siap saji dibagikan kepada masyarakat dan selain bantuan makanan dan kebutuhan pokok lainnya, sejumlah posko pengungsian pun sudah mendapat pelayanan pemulihan psikologi kepada anak-anak oleh BRND.

“Ini misi kemanusiaan, dan kami berupaya semaksimal mungkin memenuhi kebutuhan korban bencana dengan memanfaatkan sumber daya yang ada,” demikian tandas Suyadi.

(WH)

Add Comment