Ketua NasDem Malaysia Usulkan Platform Zakat Khusus PMI dan Pelajar Indonesia
MALAYSIA (14 Agustus): Ketua NasDem Malaysia yang juga Ketua Badan Perwakilan Komite Nasional Pemuda Indonesia (BP-KNPI) Malaysia, Tengku Adnan merekomendasikan adanya platform zakat yang khusus menjangkau Pekerja Migran Indonesia (PMI) hingga pelajar yang ada di Malaysia.
“Kami berharap bahwa ada platform khusus mengenai zakat yang dikelola untuk kemaslahatan PMI maupun pelajar kita di Malaysia mengingat belum ada platform khusus untuk hal tersebut,” kata Tengku Adnan dalam keterangannya, Minggu (14/8).
Rekomendasi tersebut juga dia sampaikan saat bertemu dengan anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi NasDem, Lisda Hendrajoni di kantor BP-KNPI Malaysia pada Sabtu (14/8) malam, bersama beberapa pengurus dan sejumlah perwakilan pelajar dari berbagai universitas di Malaysia.
Menurut Tengku, saat ini perlu ada program kerja nasional yang fokus mengangkat kesejahteraan masyarakat Indonesia di Malaysia. Salah satunya dapat melalui badan zakat, yang juga dapat mengelola platform bagi PMI hingga pelajar Indonesia yang sedang menuntut ilmu di Malaysia.
“Kami tentunya akan berusaha untuk terus membantu kerja-kerja pemerintah Indonesia yang berpihak kepada Masyarakat Indonesia di Malaysia. Selama hal tersebut baik untuk warga negara Indonesia di sini,” ujar dia.
Anggota DPR RI Komisi VIII, Lisda Hendrajoni mengakui, kehadirannya di Kuala Lumpur salah satunya memang untuk menyerap aspirasi dan saran, yang fokus pada bidang kerja komisinya, sekalipun itu bukan dari daerah pemilihannya.
Lisda mengatakan akan menyampaikan rekomendasi dan aspirasi yang telah diterimanya tersebut kepada kementerian atau badan terkait sekembalinya ke Tanah Air.
“Kami berharap ada banyak hal yang dapat dikerjasamakan dengan WNI di Malaysia, khususnya dengan KNPI dan pelajar Indonesia di Malaysia, ” kata dia.
Sementara itu salah satu pelajar Indonesia di Malaysia, Doni Ropawandi turut menyampaikan aspirasinya mengenai pengaktifan kembali tenaga musiman haji (temus) dari Malaysia.
Menurut dia, pengaktifan temus dari Malaysia juga akan membuka peluang baru peningkatan kapasitas mahasiswa Indonesia yang sedang menuntut ilmu di sana.
“Mungkin ini merupakan salah satu hal paling penting bagi teman-teman pelajar di sini, bahwa kami berharap pengaktifan temus dari Malaysia dapat menambah pengalaman mahasiswa kita yang ada di Malaysia, yang khusus mendalami kajian keislaman terutama dalam hal komunikasi bahasa Aab secara langsung,” pungkas dia.
(WH)