Wagub Riau Bahas Roro Dumai-Melaka di Forum IMT-GT Thailand
PHUKET (15 September): Wakil Gubernur (Wagub) Riau yang juga Ketua Dewan Pakar NasDem Provinsi Riau, Brigjen TNI (Purn) H. Edy Natar Nasution terus membuka jendela internasional dalam rangka memacu pembangunan di Bumi Lancang Kuning.
Edy Natar Nasution hadir dalam The 19 th Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) Chief Ministers and Governor’s forum di Phuket, Thailand, Kamis (15/9).
Pada pertemuan IMT-GT atau Segitiga Pertumbuhan Indonesia–Malaysia–Thailand itu Edy memaparkan seputar tindaklanjut pembangunan Roro Dumai-Melaka.
Edy menegaskan pembangunan Roro Dumai-Melaka merupakan program Pemerintah Indonesia dan Pemprov Riau dalam peningkatan infrastruktur. Selain itu, program tersebut sebagai fasilitas pendukung (good connectivity) dengan berbagai negara, khususnya Melaka, Malaysia.
Hanya saja paparan tersebut, belum bisa diakomodir, karena delegasi dari Melaka, tidak hadir dalam forum tersebut. Kendati demikian, lanjut dia, program Roro Dumai-Melaka tetap menjadi flagship atau prioritas, pada IMT-GT Chief Ministers and Governor’s forum.
“Jadi sampai saat ini belum update antara Indonesia, Malaysia dan Riau terkait kemajuan fasilitas Roro Dumai-Malaka. Namun, tetap masuk dalam priortitas pembahasan,” kata Edy Natar, Kamis (15/9).
Lebih jauh Edy menegaskan saat ini perlu adanya penyelarasan dan harmonisasi peraturan/SOP untuk penumpang dan kendaraan embarkasi/debarkasi. Dia mengatakan, bahwa hingga saat ini belum disepakati antara Indonesia dan Malaysia dan Riau.
Berdasarkan kondisi serta hambatan yang dihadapi, kata Edy Natar, rencana aksi yang perlu atau akan dilaksanakan adalah regulasi/SOP penumpang dan kendaraan embarkasi/debarkasi perlu segera disusun dan disepakati.
“Koordinasi antara otoritas terkait baik di Indonesia maupun Malaysia perlu ditingkatkan, SOP CIQS perlu segera disusun dan disepakati,” kata dia.
Masih kata Edy, kondisi saat ini juga sesuai dengan telah diterbitkannya dasar hukum berupa Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Nomor S-49/D.VII.M.EKON/04/2018 tanggal 24 April 2018 tentang Penunjukan Provinsi Riau sebagai Koordinator IMT-GT Businiess Center.
Lebih lanjut, kata mantan Danrem 031 Wira Bima itu, pada IMT-GT berikutnya akan membahas program pertukaran mahasiswa di bidang pariwisata (Pariwisata Berbasis Masyarakat).
Di mana saat ini juga belum terlaksananya kegiatan pertukaran mahasiswa pariwisata lingkup Indonesia Malaysia, Thailand. Hal itu, dikarenakan pandemi Covid-19 dan ditutupnya akses pintu masuk dari luar negeri ke Provinsi Riau.
“Dengan mulai meredanya pandemi, maka kita perlu segera menyusun rencana aksi pertukaran Mahasiswa Pariwisata untuk tahun 2023 mendatang. Dan besar harapan kita, rute penerbangan Riau-Krabi (Thailand) kembali dibuka demi kelancaran program yang akan dilaksanakan,” tutup dia.
(WH).