Ratu Wulla Gencar Dorong Edukasi tentang Stunting
TAMBOLAKA (9 Oktober): Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Ratu Ngadu Bonu Wulla mengatakan, kampanye dan edukasi stunting di Indonesia harus terus digencarkan. Masih banyak masyarakat yang belum mengetahui dan paham tentang stunting.
Hal itu ia sampaikan menanggapi sebuah video yang tengah viral di media sosial. Video tersebut diketahui dalam momen lomba pemilihan Nyong dan Nona Alor 2022.
Sepasang Nyong dan Nona Alor diberi pertanyaan soal penyebab stunting. Sang pria yang belakangan diketahui mewakili Kecamatan Alor Tengah Utara tersebut mengatakan bahwa stunting adalah sebuah spot wisata.
“Stunting ialah salah satu spot wisata yang dimiliki salah satu daerah yang mana dapat berdampak pada daerah,” ujar pria tersebut, yang menuai reaksi negatif di media sosial.
Ratu Wulla tidak menyalahkan pria tersebut. Ia mengakui hal itu sebagai tantangan Komisi IX DPR RI dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam edukasi tentang stunting.
“Jangan disalahkan. Mungkin itu kebetulan saja karena dia memang belum tahu istilah stunting. Ini tantangan. Ternyata stunting belum cukup kita lakukan dengan sosialisasi dan kampanye. Perlu kerja ekstra lagi untuk ini,” kata Ratu dalam Sosialisasi Percepatan Penurunan Stunting di Desa Bondo Boghila, Kecamatan Loura, Tambolaka, Sumba Barat Daya, NTT, Sabtu (8/10).
Legislator NasDem dari Dapil NTT II (Sumba Timur, Sumba Barat, Sumba Tengah, Sumba Barat Daya, Sabu Raijua, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Malaka, Kupang, Rote Ndao, dan Kota Kupang) itu mengatakan, kejadian seperti ini menjadi catatan dirinya untuk terus melakukan sosialisasi dan edukasi mengenai stunting, khususnya di NTT.
“Ini salah satu contoh untuk mendorong adanya tambahan program untuk penanganan stunting melalui sosialisasi kepada masyarakat. Karena NTT adalah daerah kepulauan. Ini motivasi buat kami untuk terus berjuang menurunkan angka stunting di NTT,” tegas Ratu.
(RO/dis/*)