Kang Rajiv Makin Gencar Jaring Aspirasi Warga Kabupaten Bandung dan Bandung Barat
KABUPATEN BANDUNG (6 September): Ketua Dewan Pertimbangan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NaDem Provinsi Jawa Barat (Jabar), Rajiv semakin gencar menyapa dan menjaring aspirasi masyarakat di wilayah Kabupaten Bandung dan Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat.
Dalam sehari ini saja Bacaleg DPR RI NasDem Dapil Jabar II (Kabupaten Bandung dan Bandung Barat) itu bisa mengunjungi lebih dari tujuh desa untuk bisa bersilaturahmi dan makin dekat dengan masyarakat.
“Setelah deklarasi pasangan AMIN (Anies – Cak Imin) pada Sabtu (2/9) lalu, saya berikhtiar untuk lebih gencar dalam silaturahmi kepada masyarakat di Dapil Jabar II,” kata politisi yang karib disapa Kang Rajiv itu di akun Instagram resminya, Rabu (6/9).
Menurut dia pasca deklarasi pasangan Bakal Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden, Anies Baswedan – A. Muhaimin Iskandar mampu menghadirkan optimisme tambahan agar semakin keras berjuang demi mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh Indonesia.
Kang Rajiv yang memiliki simpul relawan dan simpatisan begitu solid itu juga meminta kepada seluruh simpatisannya yang tergabung di dalam Baraya Rajiv agar semakin bekerja keras untuk memenangkan pesta demokrasi 2024 mendatang.
Kali ini sahabat dekat Raffi Ahmad itu bersyukur bisa mengunjungi sejumlah titik seperti Cimekar, Desa Cikuya, Desa Waluya, Kecamatan Cicalengka, Desa Citaman, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung. Kegiatan diisi dengan berbagai aksi menarik seperti pesta rakyat hingga diskusi bertukar pikiran, gagasan, dan menyerap aspirasi.
“Disertai niat tulus dan semangat perubahan, hari ini saya mengunjungi tujuh desa di Kabupaten Bandung,” kata dia.
Kang Rajiv menuturkan, dalam silaturahminya itu banyak warga yang menitipkan keluh-kesahnya yang bisa dia dengar langsung mulai dari sektor fasilitas desa, pendidikan, kesehatan hingga problem lainnya.
Menurut dia sebenarnya ada banyak sekali solusi dari berbagai permasalahan yang ada, namun terkadang lanjut dia permasalahan tersebut tidak sampai terdengar ke pemerintah pusat. Untuk itu menurut dia dibutuhkan niat tulus menjembatani masyarakat di berbagai jenjang.
“Kemudahan penyampaian pesan dari pelosok desa untuk sampai ke pusat perlu kita perhatikan, tidak ada yang mustahil jika kita ingin berbuat. Salam perubahan,” demikian tutup dia.
(WH)