Umi Ayu Siapkan Tiga Program Prioritas untuk Dibawa ke Parlemen
BEKASI (26 September): Anggota Dewan Pertimbangan Pusat Partai NasDem, Dr. Hj. Ayu Alwiyah Aljufri menyiapkan tiga program prioritasnya untuk diperjuangkan jika kelak diberi mandat masyarakat melangkah ke parlemen.
Tiga aspek itu kata Syarifah yang karib disapa Umi Ayu itu diantaranya adalah Pendidikan, Kesehatan, dan UMKM. Demikian disampaikan dia dalam sosialisasi bersama warga, tokoh masyarakat, karang taruna dan ibu-ibu PKK dari belasan RT di kawasan Rawalumbu RW. 014, baru-baru ini.
“Dalam kesempatan ini Umi menyampaikan tentang Gagasan Perubahan yang akan Umi terapkan dalam fokus Umi untuk perubahan di bidang Pendidikan, Kesehatan dan UMKM,” kata peraih gelar Doktor Konsentrasi Psikologi Islam, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu.
Dengan bekal ilmu yang dimilikinya Umi Ayu yang sudah tinggal di Depok dan aktif di masyarakat sejak 1997 itu pun mendirikan suatu Lembaga Pemerhati Ibu Remaja dan Anak (LePira) di bawah naungan yayasan Al-Qalam yang didirikannya di Depok, Jawa Barat.
“Sesuai ilmu yang Umi miliki di sini Umi merupakan bagian dari salah satu organisasi wanita dunia yang berpusat di Kuwait yang fokus terhadap kepentingan atau kepedulian Ibu dan anak,” kata dia.
Cucu langsung dari ulama kharismatik Sulawesi Tengah (Sulteng) Sayid Idrus bin Salim Al-Jufri itu punya cita-cita ke depan untuk Kota Depok, Kota Bekasi dan Indonesia dapat memasukkan unsur keadilan ke dalam gagasan- gagasan dan kebijakan.
Pada Bidang Pendidikan Umi yang juga Bacaleg DPR RI NasDem Dapil Jawa Barat VI (Kota Depok dan Kota Bekasi) ada unsur keadilan dalam pendidikan yang dirasakan oleh bangsa ini. Dia berharap tidak ada lagi anak-anak yang harus putus sekolah karena tidak mampu.
“Orang yang tidak mampu dapat merasakan kesetaraan dalam belajar hingga ke perguruan tinggi,” kata Umi Ayu.
Kemudian di Bidang Kesehatan dia ingin ada unsur keadilan dalam pelayanan kesehatan yang dirasakan semua warga. Pasalnya menurut dia saat ini masih banyak warga yang tidak mampu untuk atau berobat.
Menurut Umi jangankan berobat bagi orang yang tidak mampu, mereka yang meninggal bahkan begitu kesulitan untuk memakamkan jenazah keluarga mereka, karena harus mempersiapkan dana untuk makam dan ritual tahlilan yang biasa dilakukan.
“Orang yang tidak mampu dapat merasakan kesetaraan dalam pelayanan kesehatan dengan sempurna, kemudahan serta ketenangan dalam berobat,” tambah dia.
Selanjutnya di Bidang UMKM, Umi Ayu juga ingin ada unsur keadilan kepada masyarakat pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Menurut dia masyarakat kecil dibantu dalam sektor usaha mereka untuk bangkit atau naik kelas menjadi pengusaha kecil yang tumbuh dan berkembang dengan baik untuk membantu perekonomian mereka.
“Dari sisi perizinan, packaging dan marketing ada pembinaan UMKM kita secara merata dengan baik dan benar,” kata dia.
Dia pun sudah memulainya dengan mendirikan Rumah Kreasi di wilayah Kota Depok yang mampu menyerap masyarakat yang terdampak akibat badai pandemi beberapa tahun lalu. Di Rumah Kreasi tersebut dia membuka wadah kreatif sekaligus menjadi lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang membutuhkan.
“Orang yang tidak mampu dapat merasakan kesetaraan dalam mengembangkan UMKM sesuai talenta dan bakat, hasil produksi mereka dengan baik, kemudahan dalam perizinan serta dalam marketing usaha mereka,” tambah dia.
Dengan fokus pada tiga perhatian di atas Umi Ayu optimistis dapat menanggulangi atau menurunkan angka kemiskinan di negeri ini.
“Bagaimana masyarakat kecil dengan mata pencaharian yang ala kadarnya dapat hidup dengan baik tanpa harus disingkirkan dan apalagi sampai ditutup mata pencarian mereka, sangat miris dan itulah yang terjadi dan dirasakan oleh mereka yang berada di bawah, begitu jauh sekali kesenjangan yang terjadi di negeri ini,” tutup dia.
(WH)