Sahroni Minta Polri Usut Pelaku Main Hakim Sendiri di Jakarta Barat
JAKARTA (3 November): Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, menyayangkan aksi pengeroyokan terhadap dua orang yang diduga mencuri sepeda motor di Jakarta Barat. Seorang pelaku tewas diamuk massa dan seorang lainnya kritis.
Menurut Sahroni, apa pun alasannya, aksi main hakim sendiri tak dapat dibenarkan di negara hukum.
“Miris sebenarnya kalau melihat budaya main hakim sendiri berulang kali terjadi di tengah-tengah kita,” ujar Sahroni dalam keterangannya, Kamis (2/11).
Meski demikian, lanjut Sahroni, hal tersebut menjadi peringatan sekaligus evaluasi bagi penegak hukum agar bekerja keras sehingga tidak kehilangan kepercayaan masyarakat.
“Jika dilihat lebih jauh, sebenarnya ini menjadi PR penegak hukum supaya bekerja lebih keras lagi agar semakin dipercaya masyarakat, mereka masyarakat tidak main halim sendiri,” jelasnya.
Legislator NasDem dari dapil DKI Jakarta III (Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu) itu meminta kepolisian memroses para pelaku yang terlibat main hakim sendiri karena tindakan tersebut merupakan pelanggaran hukum.
“Untuk memberi efek jera, saya kira polisi bisa ambil langkah tegas untuk proses para pihak yang terlibat. Saya tidak ingin budaya main hakin sendiri terus dibiarkan,” tandasnya.
“Harus biasakan percaya pada aparat penegak hukum, biarkan polisi yang mengusut dan menindak pelaku,” tambah Sahroni.
Meski begitu, Sahroni berharap masyarakat harus tetap menjaga kepedulian terhadap sesama dalam kehidupan sehari-hari. Namun, dalam batas-batas yang terukur dan tidak melanggar hukum.
“Jadi aksi solidaritas masyarakat di jalan sebenarnya sangat bagus, ada kepedulian dan rasa saling menjaga antarwarga. Tapi tidak usah sampai dihabisi seperti itu, harus diserahkan kepada pihak berwajib,” tukasnya.
Sebelumnya, peristiwa pencurian sepeda motor terjadi di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Kamis (2/11). Dua orang terduga pelaku dikeroyok massa, satu di antaranya tewas dan satu lainnya dalam kondisi kritis. (dis/*)