Pengetahuan Masyarakat Terkait Diabetes Perlu Terus Ditingkatkan
JAKARTA (16 November): Tingginya angka penderita diabetes di dunia menempatkannya sebagai salah satu kegawatdaruratan kesehatan global. Pengetahuan dan kesadaran masyarakat terkait penyakit kencing manis ini harus terus didorong.
“Upaya yang perlu dilaksanakan adalah terus mendorong peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat, melakukan cek kesehatan secara dini dan dilakukan secara rutin,” ujar anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Hasnah Syam, dalam diskusi bertajuk ‘Waspada Diabetes Menggerogoti Usia Produktif’, yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (15/11).
Berdasarkan data International Diabetes Federation (IDF), diperkirakan jumlah penderita diabetes di Indonesia mencapai 19,47 juta jiwa pada 2021. Jumlah itu menempatkan Indonesia sebagai peringkat teratas penderita diabetes di ASEAN.
“Diabetes adalah penyakit paling cepat pertumbuhannya di abad 21, yaitu lebih dari setengah miliar manusia di dunia hidup dengan diabetes dan diproyeksikan akan terus meningkat dari tahun ke tahun,” ujar Hasnah.
Hasnah mengatakan, diabetes di Indonesia masih sulit untuk dikendalikan. Selain faktor kurangnya fasilitas kesehatan, kesadaran masyarakat terkait penyakit itu juga masih sangat minim.
“Diabetes di Indonesia masih sangat sulit ditangani karena yang bersangkutan tidak tahu bahwa dirinya terdiagnosa diabetes. Terkadang masyarakat sudah sadar, sudah mau cek rutin setiap bulan, tapi terkendala dengan tidak adanya stik diabetes (alat cek gula darah) di laboratorium,” tegas Hasnah.
Lebih lanjut Hasnah mengaku prihatin karena diabetes tidak hanya menjangkiti orang dewasa, tetapi juga anak-anak dan remaja. “Kasusnya meningkat setiap tahun dan ini dominan menjadi kelompok yang tidak menyadari sebagai penyandang diabetes,”
Sebagai langkah pencegahan, Hasnah mengajak masyarakat untuk menerapkan pola makan sehat, mengurangi konsumsi gula, hingga olah raga rutin.
Selain itu, ia juga mendorong agar pemerintah gencar melakukan sosialisasi penyakit ini, serta menyediakan alat deteksi dini diabetes di Posyandu dan Posbindu (Pos Binaan Terpadu Penyakit Tidak Menular) yang merupakan layanan kesehatan terdekat.
“Diabetes adalah masalah kita dan masalah bangsa,” tukas Legislator NasDem dari Dapil Sulawesi Selatan II (Bulukumba, Sinjai, Bone, Maros, Pangkajene dan Kepulauan, Barru, Soppeng, Wajo, dan Kota Parepare) itu.
(dis/*)