a

Martin Harap Pembangunan Tol Bayung Lencir-Tempino Sesuai Jadwal

Martin Harap Pembangunan Tol Bayung Lencir-Tempino Sesuai Jadwal

JAMBI (23 November): Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Martin Manurung, berharap pembangunan Jalan Tol Bayung Lencir-Tempino dapat berjalan sesuai jadwal dan bisa segera dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

“Kehadiran proyek ini menjadi jalan tol pertama di Provinsi Jambi yang menghubungkan daerah Jambi ke Palembang hingga Lampung. Proyek senilai Rp2,76 triliun ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang harus mendapat dukungan masyarakat, pemerintah pusat, maupun pemerintah daerah,” ujar Martin saat memimpin Tim Kunjungan Kerja Komisi VI ke Provinsi Jambi, Rabu (22/11).

Jalan Tol Bayung Lencir-Tempino merupakan salah satu bagian dari megaproyek Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS). Proyek tersebut saat ini sedang dalam proses pengerjaan oleh pihak pengembang.

“Pembangunan JTTS sendiri telah disepakati oleh pihak pemerintah daerah dan juga pengembang melalui penandatanganan kontrak kerja sama. PT Hutama Karya kembali dipercaya untuk menggarap seksi 3 proyek yang menyambungkan Jambi, Palembang, hingga Lampung itu,” jelasnya.

Penandatanganan kontrak proyek itu sudah dilakukan pada 17 Mei 2023 dengan skema Kerja Sama Operasi (KSO) dengan PT Wijaya Karya dan PT Brantas Abipraya. Pembangunan proyek itu mencakup berbagai pekerjaan penting, termasuk konstruksi jalan tol sepanjang 14,69 km, metode kerja pile slab sepanjang 0,615 km, overpass sepanjang 0,313 km, dan underpass sepanjang 93 meter.

“Diharapkan mampu untuk selesai tepat waktu dan bisa segera dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar. Dengan adanya Tol Trans Sumatera ini biaya transaksi atau cost transaksinya bisa turun jauh dan menciptakan multiplier effect bagi perekonomian masyarakat,” ujarnya.

Martin menilai, sejauh ini progres pembangunan, khususnya di ruas Bayung Lencir-Tempino di Jambi sesuai dengan rencana yang telah disepakati.

“Tentu kita berharap agar progres capaiannya bisa sesuai dengan deadline yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Ini adalah proyek strategis nasional yang harus selesai karena konektivitas Pulau Sumatra sangat meningkat jika tol tersebut beroperasi. Ini adalah satu tugas yang harus terus dilanjutkan, tidak hanya di Sumatra tapi juga di pulau-pulau lain di seluruh Indonesia,” tandasnya.

Untuk itu, Martin berharap bantuan Penyertaan Modal Negara (PMN) yang telah diberikan dalam pembangunan proyek tersebut harus dapat dipergunakan sebaik-baiknya.

“Yang perlu diperhatikan adalah tidak semua ruas tol trans Sumatra ini secara ekonomi feasible. Ada yang feasible ada pula yang tidak feasible. Ini harus terus-menerus kita kembangkan,” imbuhnya.

Dikatakannya, keberadaan JTTS akan mampu memberikan manfaat yang luas, di antaranya mempersingkat waktu tempuh dan menciptakan sentra-sentra ekonomi baru.

“Ini yang kita harapkan ke depan. Dengan adanya JTTS, biaya transaksi atau cost transaksinya bisa turun jauh dan menciptakan multiplier effect yang bagus bagi perekonomian masyarakat,” pungkasnya.

(dpr.go.id/*)

Add Comment