Dorong Lembaga Penyiaran Ubah Cara Pandang Masyarakat terhadap Kaum Difabel

SEMARANG (12 Agustus): Perlu lebih banyak angle pemberdayaan pada konten-konten penyiaran agar masyarakat tidak memandang kelompok difabel selalu sebagai objek.

Bagaimana publik memahami bahwa teman-teman kita penyandang disabilitas bukan sebagai objek, tetapi sebagai subjek yang mampu berkontribusi dalam aktivitas keseharian di tengah masyarakat,” kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat saat memberi sambutan pada acara Gerakan Literasi Sejuta Pemirsa: Perempuan, Disabilitas, dan Media Penyiaran yang diselenggarakan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) di Semarang, Jawa Tengah, Senin (12/8).

Menurut Lestari, untuk mengubah cara pandang masyarakat terhadap kelompok difabel sangat diperlukan peran lembaga-lembaga penyiaran untuk menyampaikannya.

Diakui Rerie, sapaan akrab Lestari, masih banyak lembaga penyiaran yang menempatkan kelompok difabel sebagai objek dengan menyiarkan konten-konten charity bagi teman-teman penyandang disabilitas atau bahkan objek pada acara hiburan.

Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil Jawa Tengah II (Kudus, Demak, Jepara) itu, menambahkan, dibutuhkan gerakan literasi terkait kelompok difabel untuk mengedukasi masyarakat, seperti yang diselenggarakan KPI kali ini.

Menurut Rerie, isu seputar kelompok difabel penting untuk dipahami oleh masyarakat luas, mengingat potensi ancaman kekerasan yang dihadapi oleh kaum perempuan difabel.

Permasalahan yang dihadapi perempuan difabel dalam keseharian cukup pelik. Mereka menghadapi berbagai ancaman kekerasan dan diskriminasi. Kondisi ini harus disampaikan ke publik agar kita menyadari dan segera ada solusi untuk mengatasinya,” ujar anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu.

Rerie sangat berharap gerakan literasi terkait perempuan dan disabilitas bisa terus diperluas di seluruh Indonesia. Upaya perlindungan bagi setiap warga negara merupakan amanat konstitusi yang harus dapat dinikmati oleh seluruh warga negara, termasuk kaum disabilitas. (*)

Add Comment