Eva Rataba Dorong Pemerintah Pantau Biaya UKT Politeknik Pariwisata
JAKARTA (6 September): Anggota Komisi X DPR RI Eva Stevany Rataba mengungkapkan dukungannya terhadap program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf RI) yang menitikberatkan pada pembangunan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan serta penguatan ekosistem ekonomi kreatif berbasis kekayaan intelektual.
”Yang berikutnya, kami pun berharap Kemenparekraf bisa melakukan pemantauan terhadap biaya UKT (Uang Kuliah Tunggal) Politeknik Pariwisata agar lebih terjangkau masyarakat. Kurikulum sesuai dengan kebutuhan dunia usaha, dan dunia industri sehingga dapat meningkatkan dan memperluas kerja sama dengan pelaku industri. Sehingga lulusan politeknik pariwisata dapat terserap secara optimal,” ungkap Eva saat Rapat Kerja Komisi X DPR RI dengan Mendikbudristek RI Nadiem Makarim di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Jumat (6/9).
Legislator NasDem dari Dapil Sulawesi Selatan III (Kabupaten Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, Tana Toraja, Toraja Utara, Enrekang, Sidrap, Pinrang dan Kota Palopo) ini pun mendorong Kemenparekraf agar memastikan SDM Kemenparekraf yang telah memperoleh pelatihan kewirausahaan untuk berbagi pengetahuan dan keterampilannya pada masyarakat. Hal ini guna, memberikan kemudahan akses dalam pendampingan permodalan sertifikasi hak kekayaan intelektual bagi pelaku usaha Parekraf.
”Sehingga pergerakan laju peningkatan ekonomi industri pariwisata dan ekonomi kreatif di tingkat daerah dapat tercapai secara optimal,” tegas Eva Rataba.
Eva pun berharap agar Kemenparekraf bisa meningkatkan alokasi anggaran pada pengembangan produk kreatif berbasis konten untuk meningkatkan pemasaran produk, memfasilitasi alat digital, dan infrastruktur jaringan digitalisasi, serta memfasilitasi riset-riset tren produk ekonomi kreatif.
”Sehingga pelaku usaha ekraf dapat meningkatkan kreativitas dan inovasi atas produk-produknya sesuai dengan kearifan lokal yang tentunya dapat diminati pasar global. Yang berikutnya kami mendorong Kemenparekraf agar melakukan optimalisasi terhadap sejumlah desa wisata yang tersebar di seluruh Indonesia dengan fasilitas layanan dan kualitas SDM Parekraf peningkatan produk ekonomi kreatif seperti film, kriya, fashion agar semakin inovatif dan berdaya saing, juga peningkatan kualitas dan jumlah layanan tour and travel yang ramah dan tentunya mudah diakses,” pungkasnya.
(dpr.go.id/*)