a

Menangani Bullying pada Anak dengan Pendekatan Psikoterapi Islam

Menangani Bullying pada Anak dengan Pendekatan Psikoterapi Islam

Oleh: Dr. Ayu Alwiyah Aljufri, M.Si 

Pemerhati Ibu dan Anak | Anggota Dewan Pertimbangan DPP Partai NasDem

 

BULLYING merupakan masalah serius yang dapat mengganggu perkembangan psikologis dan emosional anak.

Dalam menghadapi tantangan ini, pendekatan psikoterapi Islam menawarkan solusi holistik yang mencakup aspek psikologis, spiritual, dan sosial.

Pendekatan ini tidak hanya memberikan dukungan psikologis tetapi juga menguatkan nilai-nilai keimanan anak, sehingga mereka bisa menghadapi bullying dengan lebih tangguh dan bijaksana.

1. Penguatan Nilai Keimanan

Tujuan: Membangun keyakinan dalam diri anak bahwa Allah selalu bersama mereka dan memberikan kekuatan dalam menghadapi cobaan, termasuk bullying.

Langkah-langkah:

• Membaca Al-Qur’an: Ini bisa menstabilkan dan menguatkan keimanan anak.
• Ajarkan Tawakkal: Berikan pemahaman kepada anak bahwa mereka harus berserah diri kepada Allah setelah berusaha. Ini memberikan rasa tenang dan keyakinan bahwa setiap ujian ada hikmahnya.
• Doa Perlindungan: Ajari anak untuk selalu berdoa memohon perlindungan dari Allah, seperti membaca Ayat Kursi dan doa pagi dan petang.
• Cerita Keteladanan Nabi: Berikan contoh dari kisah Nabi Muhammad SAW yang pernah mengalami penindasan namun tetap sabar dan memaafkan. Sebagaimana firman Allah SWT QS 3:125: “Ya (cukup). Jika kamu bersabar dan siap siaga, lalu mereka datang menyerangmu dengan seketika, niscaya Allah menolongmu dengan lima ribu malaikat yang memakai tanda.”

Misalnya, saat Nabi Muhammad SAW tengah berjalan-jalan di Kota Makkah, seorang anak muda Quraisy melemparinya kotoran.

Setibanya di rumah, Fatimah, anak perempuan Rasulullah SAW yang masih kecil, menangis melihat perlakuan yang diterima ayahnya. Nabi Muhammad SAW pun berupaya menenangkan gadis kecil kesayangannya itu. “Janganlah menangis, gadis kecilku, sebab Allah SWT akan melindungi ayahmu,” ucap Nabi Muhammad SAW.

2. Membangun Kesehatan Mental dengan Dzikir dan Shalat

Tujuan: Menumbuhkan ketenangan jiwa dan mental yang kuat melalui ibadah.

Langkah-langkah:

• Dzikir: Ajarkan anak dzikir sederhana yang dapat dilakukan untuk menenangkan hati, seperti mengucapkan “La ilaha illallah” atau “Hasbunallah wa ni’mal wakeel” ketika merasa cemas atau takut.
• Shalat Terapi: Ajak anak untuk menjalankan shalat dengan khusyuk. Shalat adalah salah satu bentuk terapi mental yang kuat, di mana anak dapat melepaskan tekanan emosional dan merasa lebih dekat dengan Allah. Dalam sujud, mereka bisa mencurahkan perasaan dan meminta pertolongan kepada Allah.

3. Mengajarkan Sikap Ihsan dan Sabar

Tujuan: Mengembangkan karakter positif dan respons yang konstruktif terhadap bullying.

Langkah-langkah:

• Ihsan dalam Berinteraksi: Ajarkan anak bahwa sikap ihsan, yaitu berbuat baik, tetap harus dijaga, bahkan kepada orang yang tidak baik kepada kita. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa berbuat baik kepada orang lain adalah bentuk ibadah.
• Sabar: Latih anak untuk memahami konsep sabar dalam Islam. Sabar bukan berarti pasif, tetapi merupakan ketahanan mental dan keberanian untuk tidak terjebak dalam emosi negatif. Anak perlu memahami bahwa menghadapi cobaan seperti bullying dengan sabar adalah bentuk kekuatan, bukan kelemahan.

4. Memperkuat Dukungan Sosial dan Lingkungan Islami

Tujuan: Memberikan anak rasa aman melalui dukungan komunitas yang positif.

Langkah-langkah:

• Bangun Lingkungan Islami: Ajak anak untuk bergabung dengan komunitas atau kelompok yang memiliki nilai-nilai Islam, seperti kelompok pengajian atau kegiatan sosial di masjid.
• Komunikasi dengan Orang Tua dan Guru: Tingkatkan komunikasi antara anak, orang tua, dan guru untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman di sekolah. Komunikasi yang terbuka membantu anak merasa didukung dan diperhatikan.

5. Memaafkan dan Memahami Hikmah Bullying

Tujuan: Mengajarkan anak bahwa memaafkan adalah salah satu bentuk kebesaran jiwa, dan setiap peristiwa pasti memiliki hikmah.

Langkah-langkah:

• Ajarkan Konsep Memaafkan: Anak harus diberi pemahaman tentang pentingnya memaafkan, meskipun itu tidak berarti membiarkan tindakan buruk terus berlanjut. Dalam Islam, memaafkan bisa mengurangi beban emosi dan membantu memperbaiki hubungan sosial.
• Cari Hikmah: Bantu anak untuk melihat bahwa setiap kejadian, termasuk bullying, memiliki pelajaran berharga. Dengan mendorong anak untuk melihat hikmah dalam setiap peristiwa, mereka akan lebih mudah mengatasi trauma dan membangun ketahanan mental yang lebih kuat.

6. Intervensi Psikologis dalam Bingkai Islam

Tujuan: Menggunakan metode psikoterapi modern dengan nilai-nilai Islami untuk membantu anak mengatasi trauma akibat bullying.

Langkah-langkah:

• Konseling dengan Pendekatan Islam: Melibatkan konselor atau psikolog yang memahami nilai-nilai Islam dapat membantu anak merasa lebih didengar dan dipahami secara spiritual dan emosional. Terapis bisa menggunakan pendekatan seperti Cognitive Behavioral Therapy (CBT) yang disesuaikan dengan ajaran Islam.
• Latihan Relaksasi Islami: Berikan latihan pernapasan atau relaksasi yang dipadukan dengan doa atau dzikir untuk membantu anak mengendalikan kecemasan mereka. Misalnya, ajari anak untuk menarik napas dalam-dalam sambil mengingat Allah, atau menyebut “Allah” secara berulang sambil menenangkan diri.

7. Tindakan Preventif dan Pendidikan Moral

Tujuan: Mencegah bullying melalui pendidikan nilai-nilai moral Islam.

Langkah-langkah:

• Pendidikan Adab dan Akhlak: Ajarkan anak nilai-nilai Islam tentang menghormati orang lain, menjauhi perilaku kasar, dan pentingnya berempati. Pendidikan adab dari rumah akan membuat anak lebih peka terhadap perasaan orang lain dan lebih mampu berinteraksi dengan penuh hormat.
• Peran Orang Tua sebagai Contoh: Orang tua perlu menjadi teladan dalam mengatasi konflik dengan cara Islami. Jika anak melihat orang tua mempraktikkan kesabaran, pengendalian diri, dan memaafkan, mereka akan cenderung meniru perilaku tersebut.

Dengan pendekatan psikoterapi Islam, anak-anak tidak hanya mendapatkan dukungan psikologis tetapi juga spiritual.

Pendekatan ini memperkuat keimanan, ketahanan mental, dan memberikan cara yang Islami dalam merespons bullying. Mari kita bersama-sama menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi anak-anak kita, sehingga mereka dapat tumbuh menjadi individu yang kuat, sabar, dan penuh kasih.

Add Comment