a

Mewujudkan Keluarga Harmonis dengan Cinta dan Kasih Sayang Islami

Mewujudkan Keluarga Harmonis dengan Cinta dan Kasih Sayang Islami

Oleh: Dr. Ayu Alwiyah Aljufri, M. Si

Anggota Dewan Pertimbangan DPP Partai NasDem

 

MEWUJUDKAN rumah tangga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah adalah impian setiap pasangan yang ingin mencapai kebahagiaan dalam pernikahan. Allah SWT berfirman dalam QS Ar-Rum ayat 21:

“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.”

Ayat ini menggambarkan rumah tangga harmonis yang ideal penuh cinta kasih dan rahmat. Namun, untuk mencapai kondisi ini, diperlukan upaya dan komitmen yang kuat dari kedua belah pihak. Berikut adalah langkah-langkah penting yang dapat membantu pasangan membangun rumah tangga yang harmonis dan bahagia:

1. Landasan Iman dan Taqwa

Rumah tangga yang sakinah dimulai dari keyakinan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Allah SWT berfirman dalam QS An-Nur ayat 32:

“Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.”

Pernikahan menjadi ibadah yang sangat dianjurkan bagi yang memenuhi syarat. Pasangan yang meletakkan Allah sebagai pusat kehidupan akan berusaha hidup sesuai dengan ajaran-Nya melalui shalat bersama, membaca Al-Qur’an, dan saling mengingatkan dalam kebaikan. Iman yang kuat menjadi pondasi kokoh dalam menghadapi tantangan rumah tangga.

2. Komunikasi yang Sehat

Komunikasi adalah kunci utama dalam menjaga keharmonisan rumah tangga. Pasangan harus terbiasa berbicara dengan jujur, terbuka, dan saling mendengarkan. Jangan biarkan masalah kecil menumpuk menjadi besar karena kurangnya komunikasi. Luangkan waktu untuk berbicara dari hati ke hati, dan jangan ragu untuk mengungkapkan perasaan atau kekhawatiran. Allah SWT berfirman dalam QS An-Nisa ayat 19:

“Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.”

3. Saling Menghargai dan Menghormati

Menghargai pasangan adalah salah satu bentuk cinta yang mempererat hubungan. Allah SWT berfirman dalam QS Al-Hujurat ayat 11:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok), dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita (yang diolok-olok) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok). Dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil-memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.”

Setiap pasangan memiliki peran dan tanggung jawab masing-masing yang harus saling dihormati. Saling mendukung dalam setiap keputusan dan perjalanan hidup akan membuat pasangan merasa dihargai dan diperhatikan.

4. Menumbuhkan Cinta (Mawaddah)

Cinta yang tulus (mawaddah) harus terus dipupuk dalam setiap hubungan suami istri. Mawaddah mencakup rasa cinta, kehangatan, dan kasih sayang yang berkembang seiring berjalannya waktu. Ungkapan cinta dapat diwujudkan dalam tindakan-tindakan sederhana, seperti memberikan perhatian, pujian, atau melakukan hal-hal kecil yang menyenangkan pasangan. Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa yang tidak menyayangi, niscaya ia tidak akan disayangi.” (HR Al-Bukhari)

5. Sabar dan Saling Memaafkan

Tidak ada rumah tangga yang sempurna. Setiap pasangan pasti akan mengalami ujian dan konflik. Kunci dari ketahanan rumah tangga adalah kesabaran dan kemampuan untuk saling memaafkan. Menyelesaikan konflik dengan kepala dingin, tanpa emosi berlebihan, dan fokus pada solusi adalah cara efektif untuk menjaga keharmonisan. Allah SWT berfirman dalam QS Al-Imran ayat 134:

“Yaitu orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.”

6. Komitmen untuk Bersama dalam Segala Kondisi

Rumah tangga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah membutuhkan komitmen kuat dari kedua belah pihak untuk terus bekerja sama dalam menghadapi berbagai rintangan dan perubahan hidup. Komitmen ini melibatkan kesetiaan, pengorbanan, dan kesediaan untuk bersama-sama menjalani suka duka pernikahan. Allah SWT berfirman dalam QS Al-Baqarah ayat 177:

“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, melaksanakan shalat, menunaikan zakat, dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.”

7. Peran Penting dalam Pendidikan Anak

Anak-anak adalah bagian integral dari rumah tangga yang sakinah. Allah SWT berfirman dalam QS Al-Furqan ayat 74:

“Dan orang-orang yang berkata: ‘Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.’”

Pasangan harus fokus pada pendidikan anak-anak mereka dengan menciptakan lingkungan yang penuh cinta dan disiplin. Suami istri perlu bekerja sama dalam memberikan teladan yang baik dan mendidik anak-anak dengan nilai-nilai agama.

Kesimpulan

Mewujudkan keluarga harmonis dengan cinta dan kasih sayang Islami adalah perjalanan panjang yang memerlukan kesabaran, komitmen, dan kerja keras dari masing-masing pasangan. Pernikahan tidak hanya dibangun berlandaskan cinta semata, tetapi dengan iman, taqwa, saling menghargai, dan komunikasi yang baik, kebahagiaan dalam rumah tangga dapat lebih mudah dicapai. Dengan cinta, kasih sayang, dan rahmat Allah, sebuah keluarga dapat tumbuh menjadi tempat yang penuh kedamaian, kebahagiaan, dan keberkahan. (WH)

Add Comment