Lisda Hendrajoni Perjuangkan Bantuan untuk Pengungsi yang Masih Terlantar
PAINAN (27 Oktober): Anggota Komisi VIII DPR dari Fraksi Partai NasDem, Lisda Hendrajoni, mengunjungi pengungsi korban banjir di Kampung Batu Bala dan Kampung Langgai Kecamatan Sutera, Pesisir Selatan, Sumatra Barat, Jumat (25/10).
Mereka adalah korban banjir di Kenagarian Gantiang Mudiak Utara Surantih, Pesisir Selatan. Dua kampung, yakni Kampung Langgai dan Kampung Batu Bala menjadi yang terparah, bahkan menimbulkan korban jiwa.
Puluhan rumah di lokasi tersebut luluh lantah dan hanyut terbawa banjir bandang yang terjadi pada Maret 2024 silam.
Hampir sembilan bulan pascakejadian, kondisi masyarakat di nagari tersebut mulai berangsur pulih. Namun, puluhan masyarakat yang kehilangan rumah hingga kini masih tinggal di pengungsian.
“Sampai hari ini kami masih tinggal di pondok ini Bunda, dengan kondisi apa adanya. Ketika hujan turun, kami selalu was-was,” ungkap salah seorang penghuni rumah pengungsian kepada Lisda.
Menurutnya, ia sudah sering didata dan dijanjikan untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah kabupaten setempat, bahkan akan dibuatkan rumah dan direlokasi. Namun setelah sembilan bulan, bantuan dan relokasi yang dijanjikan tak kunjung diterima.
“Sudah banyak dari pemda yang datang, foto-foto, minta data KK, dan lain sebagainya. Namun hingga saat ini bantuan tersebut belum ada. Bahkan bantuan pengungsian sementara yang kami huni ini berasal dari Pemkab Tanah Datar,” jelasnya.
Melihat kondisi tersebut, Lisda yang saat ini kembali dipercaya duduk di Komisi VIII DPR RI, langsung memberikan respon. Ia berjanji akan segera memperjuangkan hal itu ke kementerian atau Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB), sehingga bantuan segera disalurkan.
“Iya saya langsung koordinasi dengan pihak Kemensos dan BNPB. Intinya harus segera ditangani. Kasian masyarakat sudah hampir setahun menunggu belum ada kejelasan. Tim kita juga sudah data jumlah pengungsi dan kebutuhan masyarakat pra pengungsi di Langgai dan Batu Bala. Inshaallah dalam waktu dekat dapat disampaikan ke kementerian di Jakarta,” pungkas Lisda.
(bee/*)