NasDem Desak Perketat Uji Kelayakan Kendaraan, Buntut Kecelakaan Cipularang
JAKARTA (12 November): Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Mori Hanafi, menyampaikan duka cita mendalam atas terjadinya kecelakaan beruntun di km 92 ruas Tol Cipularang pada Senin (11/11). Kecelakaan yang melibatkan 17 kendaraan tersebut mengakibatkan satu orang meninggal dunia, empat luka berat, dan 23 orang luka ringan.
“Yang pertama, bobot dari truk itu over capacity. Nah ini kelemahan teman-teman yang melakukan penimbangan. Kan kalau kapasitasnya semakin berat, beban remnya semakin berat. Itu yang bikin tidak terkendali, ditambah lagi hujan, jalannya naik turun, jadi itu memperparah,” ujar Mori di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (12/11).
Mori khawatir kejadian kecelakaan yang melibatkan kendaraan besar itu akan berulang. Pasalnya, kecelakaan yang disebabkan truk dan bus sudah sering sekali terjadi.
“Saya khawatir ke depan ini berulang, dan memang sebelumnya ini sudah sering terjadi. Kalau tidak bus ya truk. Di mana tanggung jawabnya ada di Kementerian Perhubungan,” tegasnya.
Untuk mengantisipasi hal itu, Mori meminta penertiban dan pengetatan uji kelayakan kendaraan. Selain itu, jembatan timbang kendaraan juga harus dioptimalkan.
“Masalahnya di lapangan itu yang datang hanya bukunya, kendaraannya tidak diuji. Itu akan menjadi perhatian serius Komisi V DPR, supaya semua kendaraan yang datang kebanyakan hanya bukunya, distempel, seakan-akan kendaraan sudah diuji KIR, uji kelayakan. Padahal kendaraannya sendiri tidak diuji. Ini kan bahaya betul,” tandasnya.
Komisi V DPR pada Rabu (13/11) besok akan melakukan peninjauan ke lapangan untuk mengecek lokasi kecelakan dan menjenguk korban kecelakaan. (dis/*)