a

Ananda Tohpati Minta Bapanas Antisipasi Dampak Perubahan Iklim

Ananda Tohpati Minta Bapanas Antisipasi Dampak Perubahan Iklim

JAKARTA (19 November): Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Ananda Tohpati, meminta Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengantisipasi perubahan iklim yang berpotensi memengaruhi produksi pangan nasional.

Ananda menekankan, perubahan iklim telah menyebabkan anomali cuaca seperti peningkatan frekuensi El Nino yang berdampak negatif pada produksi pertanian. Kondisi itu mengakibatkan penurunan hasil panen dan mengancam ketahanan pangan nasional.

Bapanas perlu mengembangkan kebijakan adaptif, termasuk penerapan teknologi pertanian yang tahan terhadap perubahan iklim dan diversifikasi sumber pangan untuk mengurangi ketergantungan pada komoditas tertentu,” ujar Ananda dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi IV DPR dengan Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/11).

Legislator NasDem itu juga mewanti-wanti Bapanas terhadap tantangan-tantangan lain pada sektor pangan. Seperti pertumbuhan penduduk dan kebutuhan pangan. Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat akan linier dengan meningkatnya kebutuhan pangan nasional.

Bapanas harus memastikan bahwa produksi pangan domestik mampu memenuhi permintaan yang semakin besar. Hal itu memerlukan peningkatan produktivitas pertanian melalui modernisasi, penggunaan benih unggul, dan optimalisasi lahan,” tandasnya.

Selanjutnya adalah ketergantungan pada impor pangan. Beberapa komoditas pangan strategis masih bergantung pada impor seperti kedelai dan gula. Ketergantungan itu, lanjut Ananda, rentan terhadap fluktuasi harga internasional dan gangguan pasokan lokal.

Bapanas juga harus mendorong swasembada pangan melalui peningkatan produksi domestik dan pengembangan komoditas alternatif yang dapat menggantikan produk impor,” imbuhnya.

Ananda menggarisbawahi penguatan sistem logistik dan distribusi pangan. Inefisiensi dalam sistem logistik dan distribusi menyebabkan disparitas harga antarwilayah dan tingginya tingkat kehilangan pascapanen.

Infrastruktur logistik perlu diperkuat, termaksud pembangunan gudang penyimpanan yang memadai dan pengembangan rantai pasokan yang efisien untuk memastikan distribusi pangan yang merata dan mengurangi pemborosan.

Wakil rakyat dari Dapil Jawa Barat III (Kabupaten Cianjur dan Kota Bogor) itu juga mengingatkan Bapanas terhadap pengendalian inflasi pangan, peningkatan kualitas gizi dan diversifikasi konsumsi, penguatan Lembaga, dan tata kelola pangan.

Koordinasi antarinstansi dan pemangku kepentingan dalam sektor pangan seringkali kurang optimal. Bapanas harus memperkuat kelembagaan dan tata kelola pangan melalui peningkatan koordinasi lintas sektor,” tandasnya.

Menghadapi tantangan-tantangan tersebut, lanjut Ananda, Bapanas perlu mengadopsi pendekatan holistik yang mencakup aspek produksi, distribusi, konsumsi, dan tata kelola pangan.

Kolaborasi dengan berbagai pihak termasuk pemerintah daerah, sektor swasta, akademisi, dan masyarakat menjadi kunci dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan pada 2025 dan seterusnya,” pungkasnya.

(Yudis)

Add Comment