Teguh Iswara: Nataru Momentum Wujudkan Transportasi Aman dan Nyaman
JAKARTA (5 Desember): Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Teguh Iswara Suardi, menyampaikan sejumlah pandangan strategis dalam Rapat Kerja Komisi V DPR dengan Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, serta Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Kabasarnas) Marsdya TNI Kusworo, dan Korlantas Polri, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (4/12).
Dalam pandangannya, Teguh menyoroti aspek keselamatan selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru), khususnya di Sulawesi Selatan.
“Rute Makassar–Parepare yang memiliki intensitas lalu lintas tinggi, masih kekurangan penerangan di beberapa titik. Hal ini sangat berbahaya, terutama banyak truk besar sering parkir di bahu jalan sehingga meningkatkan potensi kecelakaan,” ungkap Teguh.
Ia meminta Menteri Perhubungan memastikan pengadaan dan perbaikan lampu jalan di rute tersebut.
Legislator NasDem dari Dapil Sulawesi Tengah II (Bulukumba, Sinjai, Bone, Maros, Pangkajene dan Kepulauan, Barru, Soppeng, Wajo, dan Kota Parepare) itu juga menyoroti aspek pelayanan kesehatan selama Nataru.
Dia mengusulkan kerja sama lintas kementerian dengan melibatkan tenaga kesehatan dan perhatian khusus terhadap kelompok rentan seperti ibu hamil, lansia, anak-anak, serta penyandang disabilitas.
“Kita harus memastikan transportasi yang inklusif, aman, dan nyaman bagi semua,” tandasnya.
Kepada Menteri PU, Teguh menekankan urgensi penanganan titik rawan banjir di wilayah Sulawesi Selatan yang berhadapan dengan Selat Makassar.
“Musim penghujan biasanya bertepatan dengan Nataru, sehingga diperlukan langkah-langkah penanganan infrastruktur, baik jangka pendek maupun panjang, seperti perbaikan drainase, tanggul, dan normalisasi sungai,” ujar Ketua Forum Insinyur Muda Sulsel itu.
Selanjutnya kepada BMKG, Teguh menyampaikan apresiasi atas keberadaan platform digital untuk memantau kondisi cuaca. Ia memberikan masukan agar teknologi itu disosialisasikan kepada masyarakat dan diintegrasikan dalam satu aplikasi yang mudah diakses.
“Hal ini penting agar masyarakat dapat dengan cepat mengetahui kondisi cuaca, baik di darat maupun di laut, sehingga mampu mengantisipasi potensi risiko,” pungkasnya.
Rapat kerja kali ini menjadi momentum penting untuk memastikan kesiapan infrastruktur, keselamatan, dan pelayanan publik yang optimal menjelang Nataru. (andi/*)