Cegah Kecelakaan Selama Liburan Nataru, Persiapkan Moda Transportasi Memadai
JAKARTA (24 Desember): Kesiapan infrastruktur, moda transportasi, dan pengemudi harus benar-benar prima dalam penyelenggaraan sistem transportasi pada masa liburan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
“Saya kira kesiapan semua moda transportasi yang ada selama masa libur Nataru kali ini harus dipastikan dengan baik, untuk mencegah terjadinya kecelakaan di tengah arus transportasi antar provinsi yang terus meningkat,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (24/12).
Catatan kepolisian mengungkapkan terjadi 183 kasus kecelakaan lalu lintas hingga hari kedua pelaksanaan Operasi Lilin 2024 dalam rangka pengamanan Nataru. Operasi Lilin digelar mulai 21 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025.
Menurut Lestari, upaya peningkatan kewaspadaan setiap operator transportasi, masyarakat, dan pemerintah harus konsisten melalui pemenuhan sejumlah aspek keselamatan dalam perjalanan.
Kelayakan setiap kendaraan yang melintas di jalan, tegas Rerie, sapaan akrab Lestari, wajib dipenuhi tanpa kompromi. Demikian juga kesiapan ruas jalan dan para pengemudi, serta awak kendaraan.
Dengan volume kendaraan yang relatif tinggi, tambah Rerie, gangguan di jalan berupa kecelakaan dan kendaraan mogok, dapat menimbulkan masalah besar bagi para pengguna jalan.
Untuk itu, Rerie yang juga anggota Komisi X DPR dari Dapil Jawa Tengah II (Kudus, Demak, Jepara), mendorong agar masyarakat dan para operator transportasi berperan aktif mewujudkan kelancaran arus kendaraan selama Nataru, dengan memastikan moda transportasi yang digunakan dalam kondisi prima.
Sosialisasi mengenai titik rawan di sejumlah daerah dan informasi cuaca, menurut anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, harus dilakukan secara masif sebagai bagian dari upaya peningkatan kewaspadaan masyarakat pada masa libur Nataru.
Rerie sangat berharap momentum libur Nataru dapat menjadi ajang untuk membangun kolaborasi yang lebih baik antarpemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah, sekaligus merealisasikan nilai-nilai persatuan dan gotong-royong yang kita miliki. (*)