Herlin Beatrix Monim, Perempuan Pertama Papua Jadi Pimpinan DPRP
JAYAPURA (8 Januari): Herlin Beatrix Maryke Monim, politisi Partai NasDem, mencatat sejarah sebagai perempuan asli Papua pertama yang menduduki kursi pimpinan DPR Papua (DPRP) periode 2024-2029. Ia resmi dilantik sebagai Wakil Ketua I DPRP dalam rapat paripurna yang digelar Selasa (7/1) malam.
Pelantikan tersebut juga mengukuhkan Denny Henry Bonay sebagai Ketua DPRP, Mukri Hamadi sebagai Wakil Ketua II, dan Supriadi Laling sebagai Wakil Ketua III. Acara dihadiri Gubernur Papua Mayjen TNI (Purn) Ramses Limbong, Sekretaris Daerah Provinsi Papua, anggota DPRP, Forkopimda, dan para pejabat utama Pemerintah Provinsi Papua.
Herlin, yang akrab disapa Beatrix Monim, menilai pencapaiannya sebagai sebuah sejarah besar bagi perempuan Papua.
“Saya bersyukur kepada Tuhan atas tanggung jawab ini. Ini adalah bentuk pertolongan Tuhan dan peran penting partai politik yang memberikan ruang bagi perempuan untuk terlibat dalam dunia politik,” ujarnya seusai pelantikan.
Sebagai perempuan politisi, perjalanan Herlin di DPRP penuh dedikasi. Ia memulai kariernya sebagai anggota biasa, kemudian menjabat sebagai Ketua Komisi II, Ketua Komisi IV, hingga Ketua Fraksi Partai NasDem DPRP sebelum akhirnya menduduki posisi Wakil Ketua I DPRP.
Herlin juga berkomitmen memperjuangkan hak-hak perempuan di Papua.
“Kepentingan perempuan tidak hanya bisa dibicarakan di luar parlemen. Kita harus berada di lembaga ini untuk menentukan arah kebijakan pemerintah yang membantu perempuan dan masyarakat luas,” katanya.
Ia berencana melibatkan organisasi wanita dan LSM untuk mendiskusikan serta mendorong kebijakan yang berpihak pada perempuan.
“Doakan saya agar dapat menjadi berkat bagi rakyat, terutama perempuan Papua, melalui amanah yang saya emban,” kata dia.
Pemilihan Herlin sebagai pimpinan DPRP sekaligus menunjukkan peran strategis Partai NasDem yang berhasil merebut delapan kursi di DPRP.
“Terima kasih kepada Partai NasDem yang telah mempersiapkan kader-kader perempuan untuk terlibat dalam dunia politik,” tutupnya.
(WH)