Rajiv Ingatkan Reklamasi di Pulau Serangan Jangan Singkirkan Warga Lokal
JAKARTA (31 Januari): Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Rajiv, mendesak PT Bali Turtle Island Development (BTID) untuk menjamin nelayan dan pelaku usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM) mendapatkan akses di Pulau Serangan, Bali.
Masyarakat lokal perlu mendapatkan perhatian agar keberlangsungan mata pencaharian mereka tak terganggu.
“PT BTID harus menjamin akses mereka melaut, jangan dipersulit apalagi hilang. Kita tahu, Pulau Serangan merupakan Kawasan Ekonomi Khusus, namun harus diingat masih ada masyarakat asli yang mengandalkan mata pencarian sebagai nelayan,” ujar Rajiv dalam keterangan tertulis, Rabu (29/1/2025).
Legislator Partai NasDem dari Daerah Pemilihan Jawa Barat II (Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat) itu mengungkapkan, reklamasi di Pulau Serangan telah memperluas area sehingga perlu mempertimbangkan dampak yang dihadapi masyarakat.
Terutama, masyarakat yang menggantungkan hidup pada sektor perikanan dan perdagangan kecil.
Menurutnya, dampak reklamasi Pulau Serangan semakin mengkhawatirkan sejak adanya rencana penggusuran pedagang kecil atau pelaku UMKM yang berjualan di sepanjang Pantai Serangan.
Hal ini merujuk pada surat peringatan yang dilayangkan Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup melalui UPTD Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, Kota Denpasar.
“Saya berharap PT BTID, Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup, serta UPTD Tahura duduk bareng dengan UMKM, bicarakan baik-baik sampai ada win-win solution. Sebaiknya UMKM difasilitasi agar tidak kehilangan mata pencarian,” ujarnya.
Jumlah penduduk Pulau Serangan meningkat signifikan, dari 3.649 jiwa pada 2010 menjadi 7.417 jiwa pada 2016. Separuh di antaranya diperkirakan merupakan pendatang atau wisatawan.
Untuk itu, dengan meningkatnya populasi dan pesatnya pembangunan, Rajiv menekankan bahwa kesejahteraan masyarakat sekitar harus tetap menjadi prioritas. Ia berharap Pulau Serangan tidak hanya menjadi pusat investasi, tetapi juga tetap menjadi rumah yang layak bagi warga lokal yang telah lama bergantung pada laut dan usaha kecil. (Safa/*)