Perempuan Indonesia Harus Mampu Bekerja Cerdas dan Punya Posisi Tawar yang Kuat
JAKARTA (4 Februari): Anggota Fraksi Partai NasDem DPR RI, Irma Suryani, mengajak perempuan Indonesia yang terjun di dunia politik untuk bekerja cerdas dan mempunyai bargaining position (posisi tawar) yang kuat bila di hadapkan dengan politisi laki-laki.
“Kami berharap perempuan menjadi lebih cerdas lagi sebagai wakil rakyat, dan bisa mempunyai bargaining position kepada kawan-kawan laki-laki, agar tidak hanya menjadi follower (pengikut),” ujar Irma dalam coffe morning Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (4/2/2025).
Irma yang juga Ketua Presidium KPPI 2024-2025, berharap KPPI dapat menjadi wadah perjuangan perempuan politik Indonesia. Dia juga menginginkan agar ke depan politisi perempuan dapat mengambil bagian penting dalam percaturan politik.
“Mudah-mudahan ke depan kita bisa terus bersama memperjuangkan KPPI menjadi lebih baik, menjadi perempuan-perempuan hebat yang mengedepankan bahwa perempuan Indonesia itu hebat dan dibutuhkan masyarakat Indonesia,” tegasnya.
Anggota Komisi IX DPR itu mengatakan, pertemuan hari itu melahirkan beberapa agenda KPPI. Di antaranya akan diselenggarakannya focus group discussion (FGD) yang spesifik akan membahas postur anggaran.
“Ini penting agar semua kawan-kawan yang duduk di DPRD dan DPR RI mampu membaca postur anggaran. Kenapa harus mampu membaca postur anggaran? Supaya kawan-kawan tahu ke mana anggaran yang terdistribusikan ke daerah itu didistribusikan oleh pemerintah daerah, dan harus bermaslahat untuk masyarakat,” ujar Irma.
Selain itu, akan dilaksanakan pelatihan public speaking untuk anggota KPPI, terutama terkait komunikasi politik. Hal itu diperlukan agar para politisi perempuan dapat menyuarakan aspirasi dan pendapatnya secara baik di depan publik.
“Supaya kawan-kawan perempuan parlemen, baik di daerah maupun pusat mampu menyuarakan aspirasinya ke media dan publik dengan narasi yang bagus dan kalimat yang terstruktur. Perempuan-perempuan politik di seluruh Indonesia harus mampu mengaktualisasikan dirinya sebagai agen-agen perubahan untuk perempuan-perempuan hebat di Indonesia,” tukasnya.
(yudis/*)