Sugeng Apresiasi Langkah Cepat Presiden Mengoreksi Kebijakan Distribusi LPG 3 Kg
JAKARTA (5 Februari): Wakil Ketua Komisi XII DPR RI, Sugeng Suparwoto, mengapresiasi langkah Presiden Prabowo Subianto yang mengoreksi kebijakan Menteri ESDM terkait distribusi LPG 3 kg. Presiden meminta mata rantai pengecer LPG 3 kg tetap aktif untuk menjadi sub pangkalan resmi.
Langkah itu menurut Sugeng tepat karena penggunaan LPG 3 kg diharapkan tepat sasaran dengan tetap memperhatikan rantai pasok dan distribusi yang stabil kepada masyarakat.
“Jadi, kita terima kasih telah dipulihkan lagi oleh pemerintah, dalam hal ini Pak Prabowo, sehingga sesuatu yang haru biru, utamanya dalam tiga hari terakhir, mudah-mudahan kembali normal,” ujar Sugeng dalam konferensi pers Komisi XII, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (4/2/2025).
Sugeng mengungkapkan Komisi XII mengkritik keras kebijakan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang secara mendadak per 1 Februari mengeluarkan aturan pengecer dihapus dari mata rantai distribusi LPG 3 kg. Hal itu menyebabkan panic buying di masyarakat.
“Kebijakan yang diambil dengan sangat mendadak, tidak melalui uji coba lapangan, tiba-tiba mata rantai dipotong di paling ujung yakni pengecer, itu berbahaya” ujar Sugeng.
Legislator Partai NasDem itu mengatakan, pangkalan resmi hanya ada di tingkat kecamatan, tentu lebih sulit diakses masyarakat. Sedangkan pengecer yang merupakan mata rantai terakhir distribusi dipotong sedemikian cepat tanpa melalui persiapan.
“Maka terjadilah kekacauan, sehingga masyarakat yang membutuhkan LPG 3 kg lantas menyerbu pangkalan,” kata Sugeng.
Ia mengingatkan Kementerian ESDM sebagai pemangku kebijakan agar lebih hati-hati karena masalah LPG 3 kg menyangkut hajat hidup orang banyak.
“Harus melalui sosialisasi yang tuntas agar tidak terjadi hal-hal seperti yang terjadi kemarin dengan LPG 3 kg itu,” pungkas Sugeng.
(dpr.go.id/*)