a

Lisda Inisiasi Bantuan Kaki-Tangan Palsu untuk 150 Tuna Daksa di Sumbar

Lisda Inisiasi Bantuan Kaki-Tangan Palsu untuk 150 Tuna Daksa di Sumbar

PADANG (6 Februari): Anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Lisda Hendrajoni, menginisiasi pengukuran kaki-tangan palsu untuk menunjang aktivitas bagi 150 tuna daksa di Sumatra Barat.

Pengukuran yang dilakukan di Balai Diklat Koperasi Kota Padang, Sumatra Barat, pada Rabu (5/2/2025) itu juga melibatkan sejumlah yayasan seperti Yayasan Maha Cinta Rawdha, Yayasan Peduli Tuna Daksa, serta Yayasan Gereja Yesus Kristus (GYK) untuk kegiatan pengukuran dan produksi kaki tangan palsu.

Alhamdulillah, setelah beberapa tahun tidak terlaksana pascacovid, hari ini kita kembali dapat melaksanakan kegiatan yang dulunya rutin kita selenggarakan. Kita berharap semua kegiatan berjalan lancar, mulai dari pengukuran hingga nanti pembagian kaki-tangan palsu untuk dunsanak (saudara) kita yang membutuhkan,” ungkap Lisda Hendrajoni dalam keterangannya, Kamis (6/2/2025).

Menurut anggota Komisi VIII DPR itu, setelah dilakukan pengukuran, proses produksi akan berlangsung selama satu bulan, diperkirakan akan dibagikan setelah Idul Fitri.

Untuk bantuan ini tetap akan kita buka pendaftaran, kepada dunsanak kita se-Sumatra Barat, yang mungkin belum sempat ikut mendaftar pada kegiatan kali ini,” jelasnya.

Legislator NasDem dari Dapil Sumatra Barat I (Kabupaten Pesisir Selatan, Solok, Sijunjung, Tanah Datar, Kepulauan Mentawai, Dharmasraya, Solok Selatan, Kota Padang, Kota Solok, Kota Sawahlunto, dan Kota Padangpanjang) itu mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas keterlibatan banyak pihak dalam kegiatan tersebut.

Terima kasih kepada Yayasan Maha Cinta Rawdha, Yayasan Peduli Tuna Daksa, dan Yayasan GYK yang datang langsung dari Amerika untuk terlibat dalam proses pengukuran dan produksi sekaligus donasi kaki-tangan palsu, untuk dunsanak kita yang ada di Sumatra Barat,” tandasnya.

Salah seorang penerima bantuan, Nopi Sri Yenti, 46, tak kuasa menahan tangis saat proses pengukuran. Ia menyebut harga kaki palsu yang cukup mahal, tak mungkin rasanya ia dapatkan karena keterbatasan ekonomi. Namun, dengan progam dari Bunda Lisda tersebut, impiannya untuk mendapatkan kaki palsu dapat terwujud, tanpa dipungut biaya.

Alhamdulillah, terima kasih Bunda Lisda. Sudah 2,5 tahun kami menantikan ini, dan akhirnya dapat terwujud. Dengan keterbatasan yang kami miliki, kami sangat membutuhkan kaki palsu untuk berkegiatan sehari-hari, dan insyaallah dapat membantu kami dalam menjalankan usaha nantinya. Sekali lagi, terima kasih Bunda Lisda,” ungkapnya.

(Bee/*)

Add Comment