Target Peremajaan Sawit Rakyat Perlu Disusun Lebih Realistis

Getting your Trinity Audio player ready...

JAKARTA (17 Februari): Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Shohibul Imam, menilai Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) belum mampu mencapai target 540 ribu hektare peremajaan (replanting) kebun sawit milik petani dalam tiga tahun terakhir.

“Justru peremajaan sawit itu tidak sampai target semuanya tiap tahun,” ujar Shohibul saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi XI DPR dengan BPDPKS di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/2/2025).

Legislator Partai NasDem dari Daerah Pemilihan Jawa Barat X (Kabupaten Kuningan, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, dan Kabupaten Pangandaran) itu mengungkapkan, target peremajaan kebun sawit rakyat selama tiga tahun berturut-turut tak pernah tercapai.

Oleh karena itu, ia menyarankan BPDPKS melakukan evaluasi dan menyusun target yang lebih realistis dengan sejumlah pertimbangkan yang matang.

“Maksud saya, kalau udah tiga tahun berturut-turut, targetnya yang harus disesuaikan dengan kemampuan. Tadi kuncinya adalah asumsi, ini nyusun targetnya seperti apa?”

Ia juga menyoroti peremajaan kebun sawit rakyat di sejumlah daerah agar mempertimbangkan fungsi pemanfaatan. Terutama, mempertegas pemanfaatan lahan untuk kelapa sawit atau komoditas hortikultura lainnya.

“Peremajaan sawit rakyat, saya lihat di beberapa daerah mungkin karena melihat komoditas harga sawit itu tinggi, ada beberapa daerah sedang membuka lahan yang nganggur, untuk dibuka kebun sawit,” paparnya.

“Nah apakah program itu hanya untuk kebun sawit, ataukah untuk komoditas hortikultura lain diganti ke sawit? Apakah memungkinkan seperti itu atau tidak?” tanya Shohibul.

(Safa/*)

Add Comment