Gencarkan Sosialisasi Gerakan Menabung bagi Anak Muda Indonesia
Getting your Trinity Audio player ready...
|
JAKARTA (19 Februari): Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Shohibul Imam, meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggencarkan sosialisasi gerakan menabung untuk anak muda Indonesia. Gerakan itu dapat menekan budaya konsumtif yang kini hinggap dalam perilaku generasi muda.
“Menurut saya gerakan menabung seperti di zaman ada Tabanas. Kalau boleh sosialisasi perlu digencarkan lagi, jadi gerakan berhemat, menabung, jangan besar pasak daripada tiang agar mereka tidak konsumtif,” ujar Shohibul saat Rrapat Kerja Komisi XI DPR dengan Dewan Komisioner (DK) OJK dan Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan dan Perlindungan Konsumen, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (19/2/2025).
Legislator Partai NasDem dari Daerah Pemilihan Jawa Barat X (Kabupaten Kuningan, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, dan Kabupaten Pangandaran) itu mengungkapkan, sejumlah program yang dicanangkan OJK terhadap para siswa sekolah, mahasiswa, dan pemuda perlu dilakukan optimalisasi.
Terutama, program Satu Rekening Satu Pelajar (Kejar) dan Tabungan Mahasiswa dan Pemuda (SiMuda) perlu diimplementasikan secara optimal, sehingga harapan generasi muda Indonesia yang gencar menabung dapat tercapai.
“Program 1 rekening, 1 pelajar, di situ dicantumkan 58,12 juta rekening. Coba cari informasi, siswa sekarang ada 52 juta. Berarti tiap siswa asumsinya memiliki lebih dari 1 rekening. Berarti seluruh siswa di Indonesia sudah memiliki rekening, kalau seperti itu. Mohon penjelasannya,” ungkap Shohibul.
Selanjutnya, program tabungan SiMuda yang dinilai masih belum maksimal dalam implementasinya, karena persentase capaian masih relatif rendah sehingga perlu peningkatan.
“Terkait, SiMuda itu jumlahnya 1,3 juta rekening. Jumlah mahasiswa sekarang sekitar 9,3 juta, kalau saya hitung persentasenya baru sekitar 14 persen,” paparnya.
Untuk itu, program Kejar dan Tabungan SiMuda dapat meminimalisasi budaya konsumtif generasi muda dan dialihkan melalui gerakan menabung nasional.
“Kenapa saya sampaikan seperti itu? Sekarang godaan di luar kepada anak muda kita untuk konsumtif, dengan membuka smartphone yang ada marketplace untuk belanja,” paparnya.
(Safa/*)