Perlu Program Mitigasi Pencegahan Stunting bagi Remaja Putri

JAKARTA (19 Februari): Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Nurhadi, meminta Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) menyusun program yang menyasar remaja putri. Terutama, program mitigasi pencegahan stunting kepada para remaja putri.

“Tadi sudah dipaparkan cukup gamblang yang menyentuh orang tua, lansia, ayah dan anak yang bermasalah stunting. Saya belum melihat lembaga khusus yang menyasar generasi remaja,” ujar Nurhadi saat Rapat Kerja Komisi IX DPR dengan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Wihaji, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (19/2/2025).

Legislator Partai NasDem dari Daerah Pemilihan Jawa Timur VI (Kabupaten Blitar, Kediri, Tulungagung, Kota Blitar, dan Kota Kediri) itu mengungkapkan, terdapat temuan bahwa remaja putri yang mengenyam pendidikan di SMA mayoritas mengalami anemia atau kekurangan darah.

Dikhawatirkan dalam jangka panjang, para remaja putri tersebut akan berisiko melahirkan bayi yang mengalami stunting.

“Remaja putri di tingkat SMA mayoritas mengalami anemia, kekurangan darah. Ini akan menjadi risiko ketika tidak dideteksi secara dini, kelak menjadi pengantin, dalam keadaan kondisi tubuh mengalami anemia, sehingga ada potensi melahirkan bayi stunting,” paparnya.

Untuk itu, ia mendorong Kemendukbangga agar menyusun dan merealisasikan program yang menyasar remaja putri.

“Program yang menyasar remaja seperti apa?” tanya Nurhadi.

Menurutnya, program penuntasan stunting perlu dilakukan secara komprehensif. Penanganan masalah tersebut perlu ditinjau dari berbagai aspek agar dapat diselesaikan secara tuntas.

“Tapi kok dari pemaparan program yang menyasar ibu hamil, anak-anak, suami atau orang tua, saya tidak melihat ada program yang menyasar remaja, khususnya remaja putri. Padahal kalau kita lihat lebih cermat, remaja adalah fase kehidupan manusia yang memerlukan intervensi dari pemerintah,” pungkasnya.

(Safa/*)

Add Comment