Teguh Iswara Pastikan Standar Pelayanan dan Keamanan Infrastruktur Wilayah Aceh
BANDA ACEH (23 Februari): Anggota Komisi V DPR RI, Teguh Iswara Suardi, melaksanakan Kunjungan Kerja Spesifik ke Provinsi Aceh untuk meninjau infrastruktur dan transportasi di wilayah tersebut, Sabtu (22/2/2025).
Kunjungan itu mencakup tiga lokasi utama, yaitu Bendungan Karet Krueng Aceh, Jalan Tol Sigli-Banda Aceh, dan Sekolah Politeknik Pelayaran Malahayati Aceh.
Dalam kunjungan ke Bendungan Karet Krueng Aceh, Teguh menyampaikan bahwa rehabilitasi bendungan itu memberikan manfaat besar bagi masyarakat.
“Saat ini proses pengerjaan telah selesai dan bendungan sudah dapat dimanfaatkan masyarakat,” ujar Teguh.
Bendungan tersebut merupakan solusi penting dalam menjamin pendistribusian air bersih bagi masyarakat Banda Aceh dan Aceh Besar.
“Berdasarkan informasi dari Dirjen SDA, saat ini serapan air untuk Kota Banda Aceh mencapai sekitar 710 liter/detik dan untuk Aceh Besar 320 liter/detik.
Dengan selesainya rehabilitasi, potensi penyediaan air baku dapat meningkat hingga 10 kali lipat dari kapasitas saat ini, yang berarti manfaatnya bagi masyarakat akan semakin luas”. tuturnya
Selain itu, dalam peninjauan Jalan Tol Sigli, Teguh menegaskan pentingnya pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada jalan tol.
“Kita harus memastikan bahwa SPM selalu menjadi prioritas. Faktor keselamatan seperti marka jalan, ketahanan jalan, serta rambu-rambu harus diperhatikan dengan serius,” jelas Teguh.
Legislator NasDem dari Dapil Sulawesi Selatan II (Bulukumba, Sinjai, Bone, Maros, Pangkajene dan Kepulauan, Barru, Soppeng, Wajo, dan Kota Parepare) itu juga menekankan bahwa keberadaan jalan tol diharapkan membawa dampak positif bagi masyarakat, baik dalam hal transportasi manusia, distribusi barang, maupun pertumbuhan ekonomi regional.
Menurutnya, peningkatan performa jalan tol sangat penting agar standar pelayanan tidak hanya menjadi target, tetapi juga benar-benar tercapai secara optimal.
Pada kunjungan ke Sekolah Politeknik Pelayaran Malahayati Aceh, Teguh menyoroti pentingnya infrastruktur pendidikan yang memadai dalam menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan industri maritim global.
“Sebagai salah satu institusi pendidikan pelayaran yang strategis, Politeknik Pelayaran Malahayati Aceh membutuhkan infrastruktur berkualitas agar dapat terus mencetak pelaut-pelaut unggul. Kami ingin memastikan sarana yang ada sesuai dengan standar keselamatan dan teknologi terkini di bidang pelayaran,” ujarnya.
Selain mengevaluasi kondisi fisik infrastruktur, kunjungan itu juga menjadi momentum bagi para anggota DPR RI untuk menyerap aspirasi dari pihak kampus, termasuk tenaga pengajar dan mahasiswa, terkait kebutuhan pengembangan fasilitas serta dukungan kebijakan pemerintah dalam sektor pendidikan vokasi maritim.
Kunjungan kerja itu merupakan bagian dari upaya Komisi V DPR dalam memastikan bahwa pembangunan infrastruktur dan sektor transportasi berjalan dengan baik serta memberikan manfaat optimal bagi masyarakat. (RO/*)