Hikmah 10 Hari Terakhir Ramadan: Menjemput Malam Lailatul Qadar
Getting your Trinity Audio player ready...
|
Oleh: Dr. Ayu Alwiyah Aljufri
Anggota Dewan Pertimbangan DPP Partai NasDem
SEPULUH hari terakhir bulan Ramadan adalah fase paling istimewa dari seluruh bulan suci ini. Banyak keutamaan, keberkahan, dan peluang pahala yang tidak terdapat di hari-hari lainnya.
Sepuluh hari terakhir bulan Ramadan memiliki keutamaan dan hikmah yang sangat besar dalam kehidupan seorang Muslim. Berikut adalah beberapa hikmahnya:
1. Mengejar Malam Lailatul Qadar
Salah satu malam di 10 hari terakhir adalah Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Ini adalah peluang emas untuk mendapatkan pahala besar dan pengampunan dosa.
Doa yang sering dibaca di malam-malam terakhir:
“Allahumma innaka ’afuwwun tuhibbul ’afwa fa’fu ’anni.”
“Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, mencintai maaf, maka maafkanlah aku.” (HR. Tirmidzi)
2. Meningkatkan Keikhlasan dalam Ibadah
Di akhir Ramadan, semangat ibadah semakin tinggi. Ini membentuk keikhlasan dan kedekatan yang lebih dalam kepada Allah SWT.
Aisyah RA berkata:
“Rasulullah SAW apabila masuk 10 hari terakhir Ramadan, beliau mengencangkan ikat pinggangnya (sungguh-sungguh), menghidupkan malam-malamnya, dan membangunkan keluarganya.” (HR. Bukhari & Muslim)
3. Meningkatkan Kedisiplinan dan Kesabaran.
Ibadah yang rutin dan konsisten di 10 hari terakhir melatih kedisiplinan dan kesabaran yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Ingat bahwa puasa dan ibadah ini bukan sekadar rutinitas, tapi proses membentuk hati yang kuat dan terkendali.
“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183)
4. Mendekatkan Diri kepada Allah (I’tikaf)
Banyak orang yang melakukan i’tikaf di masjid selama 10 hari terakhir untuk fokus beribadah dan menjauh dari hal-hal duniawi. Jika tidak bisa i’tikaf di masjid, buat waktu khusus di rumah (1-2 jam) hanya untuk ibadah tanpa gangguan. Ini membangun disiplin fokus dan ketenangan batin.
5. Menjadi Momen Muhasabah Diri
Ini adalah saat yang tepat untuk evaluasi diri, menyesali dosa-dosa, dan bertekad memperbaiki diri ke depan. Ramadan bukan sekadar ritual tahunan, tapi sarana pembentukan karakter, agar kita keluar darinya sebagai manusia yang lebih baik dari sebelumnya.
Ramadan adalah madrasah. Jika engkau lulus darinya, maka kau akan menjadi manusia baru yang lebih taat, lebih tenang, dan lebih tangguh.
6. Menggapai Ampunan Total dari Allah
Rasulullah SAW bersabda:
Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadan karena iman dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari & Muslim)
Ampunan Allah tidak hanya untuk yang sempurna ibadahnya, tapi untuk mereka yang benar-benar bersungguh hati dalam taubat, memohon, dan berusaha berubah.
10 hari terakhir Ramadan adalah gerbang ampunan yang luas. Manfaatkanlah sebelum ia berlalu.
7. Menumbuhkan Rasa Syukur dan Kepedulian Sosial
Dengan mendekati Idul Fitri, mari kita lebih peduli kepada sesama, seperti dengan membayar zakat fitrah dan berbagi kebahagiaan untuk saudara- saudara kita yang kurang beruntung.
Allah swt berfirman :
Sesungguhnya jika kalian bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu…” (QS. Ibrahim: 7)
Ramadan mengajarkan kita untuk memberi tanpa pamrih. Kepedulian sosial sejati adalah saat kita bisa berbagi tanpa mengharap balasan, hanya mencari ridha Allah.
10 hari terakhir Ramadan adalah kesempatan emas untuk menyucikan hati, meraih ampunan Allah, dan menjemput Lailatul Qadar. Gunakan waktu ini untuk bermuhasabah, memperkuat iman, dan menata niat untuk masa depan yang lebih baik secara rohani.
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Ya Allah, Tuhan yang Maha Pengampun, malam ini kami datang kepada-Mu dengan hati yang penuh harap. Kami sadar, banyak dosa yang telah kami perbuat, banyak waktu yang kami sia-siakan, banyak nikmat-Mu yang belum kami syukuri.
Ya Allah, jika malam ini adalah Lailatul Qadar, ampunilah seluruh dosa kami, terimalah taubat kami, lapangkanlah hati kami, dan kuatkanlah langkah kami untuk terus berada di jalan-Mu.
Ya Allah, jadikan kami termasuk orang-orang yang Engkau cintai, yang istiqamah dalam ibadah setelah Ramadan berlalu, yang ringan bersedekah, lembut dalam bertutur, dan sabar dalam ujian.
Ya Allah, berikanlah kesehatan, ketenangan hati, dan keberkahan dalam hidup kami, bimbing keluarga kami agar selalu dalam lindungan-Mu, dan pertemukan kami kembali dengan Ramadan di tahun-tahun berikutnya.
Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anna.
Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan mencintai maaf, maka maafkanlah kami.
Aamiin ya Rabbal ‘Alamin.
(WH/KL)