Teguh Iswara Perjuangkan Pembangunan Infrastruktur di Sulsel

JAKARTA (28 Maret): Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Teguh Iswara Suardi, bertekad memperjuangkan pembangunan infrastruktur dasar di dapilnya Sulawesi Selatan II (Bulukumba, Sinjai, Bone, Maros, Pangkajene dan Kepulauan, Barru, Soppeng, Wajo, dan Kota Parepare).

“Hal-hal terkait infrastruktur yang selalu menjadi perhatian masyarakat. Infrastruktur dasar, jalan, jembatan, pembangunan rumah-rumah, perkampungan,” ujar Teguh dalam program Orator yang tayang di kanal Youtube NasDem DPR RI, Jumat (28/3/2025).

Teguh juga menaruh perhatian serius pada infrastruktur yang rusak akibat bencana alam. Infrastruktur yang rusak itu harus segera diperbaiki agar kegiatan masyarakat dapatvkembali berjala normal.

“Bulan Desember terjadi banjir yang cukup parah, dipikir sudah selesai, Januari terjadi lagi. Nah ini yang kemudian kami dorong ke pemerintah agar memberikan perhatian khusus, bagaimana penanganan banjir ini agar masyarakat tidak dirugilkan,” tandasnya.

“Apalagi, Presiden punya cita-cita besar ketahanan pangan. Bagaimana itu bisa tercapai kalau infrastrukturnya belum selesai, bagaimana mau ketahanan pangan kalau sawah-sawahnya kebanjiran. Jadi ini yang harus jadi perhatian,” imbuhnya.

Ketua Forum Insinyur Muda Sulsel itu juga bercita-cita adanya interkonektivitas moda transportasi di Sulsel. Tersambungnya moda transportasi akan semakin mempermudah dan mempercepat mobilitas masyarakat.

“Misalnya, saat ini kami punya kereta. Kereta saat ini hanya menghubungkan tiga kabuipaten, Maros, Pangkep, Barru. Padahal harapannya bisa lebih panjang, itu pun keretanya belum sampai bandara. Kalau sampai bandara tentu akan membantu masyarakat di daerah,” ujarnya.

Interkonektivitas moda transportasi akan semakin memudah dan menarik minat masyarakat untuk mennggunakan transportasi umum. Selain itu, juga mengurangi kemacetan dan dampak pemanasan global.

“Saudara kami di Sulsel banyak yang merantau di Kalimantan. Mereka bisa kembali ke Sulawesi dengan mudah karena dari pelabuhan sudah ada kereta. Mereka bisa lanjut ke kota dan kabupaten. Itulah pentingnya interkonektifitas antarmoda transportasi,” tukasnya.

(Yudis/*)

Add Comment