Sistem Rekayasa Lalu Lintas Fleksibel Positif Tekan Kecelakaan Arus Mudik

Getting your Trinity Audio player ready...

JAKARTA (3 April): Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai NasDem Lola Nelria Oktavia menekankan masih adanya kecelakaan dalam mudik kali ini, menunjukkan perlunya evaluasi lebih lanjut guna memastikan keselamatan pada setiap arus balik.

“Penting untuk terus meningkatkan efektivitas rekayasa lalu lintas seperti sistem contraflow, one way, dan ganjil-genap yang harus disesuaikan secara dinamis dengan situasi lapangan,” ujar Lola dalam keterangannya, Rabu (2/4/2025).

Pernyataan itu terkait dengan arus mudik dan arus balik Idul Fitri 2025 yang menunjukkan angka kecelakaan jauh lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah kecelakaan turun signifikan sebesar 31,37% dari 2.152 kecelakaan pada 2024 atau 1.477 kecelakaan pada 2025.

Penurunan itu menunjukkan adanya perbaikan dalam pengelolaan dan rekayasa lalu lintas selama musim mudik. Bukan hanya angka kecelakaan, jumlah korban meninggal dunia juga tercatat menurun sekitar 32%, dari 324 orang pada 2024 menjadi 223 orang pada 2025.

Legislator Partai NasDem dari Daerah Pemilihan Jawa Barat XI (Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kota Tasikmalaya) itu menilai penerapan sistem rekayasa lalu lintas yang fleksibel dan responsif terhadap perkembangan jumlah kendaraan di jalur utama, sangat penting untuk mengurai kemacetan yang berpotensi memicu kecelakaan.

“Rekayasa lalu lintas yang baik akan meminimalkan titik-titik kemacetan, terutama di jalur-jalur padat, serta mengurangi stres pengemudi,” katanya.

Selain rekayasa lalu lintas, Lola juga menyoroti pentingnya peningkatan fasilitas di rest area sepanjang jalur mudik dan arus balik.

Menurutnya, rest area yang nyaman dan memadai sangat dibutuhkan pengemudi yang lelah setelah perjalanan jauh.

“Rest area yang nyaman dan lengkap dengan fasilitas istirahat yang memadai dapat membantu pengemudi untuk beristirahat dengan baik, mengurangi potensi kecelakaan akibat kelelahan,” tukas Lola.

Ia menambahkan, koordinasi yang lebih intensif antarinstansi terkait juga diharapkan menjadi bagian dari solusi untuk meminimalisasi kecelakaan. Kerja sama antara kepolisian, dinas perhubungan, dan pihak terkait harus semakin diperkuat menghadapi situasi darurat secara cepat dan efektif.

Lebih lanjut, Lola menekankan pentingnya penggunaan teknologi informasi untuk mengoptimalkan pengelolaan arus lalu lintas. Dengan adanya aplikasi navigasi dan informasi lalu lintas yang real-time, pengemudi dapat memilih rute yang lebih lancar, menghindari titik kemacetan, dan meminimalkan risiko kecelakaan.

“Dengan langkah-langkah ini, diharapkan arus balik Idul Fitri 2025 dapat berlangsung dengan lebih lancar dan aman sehingga angka kecelakaan dapat terus ditekan,” pungkas Lola. (*)

Add Comment