Sugeng Dorong Percepatan Pembangunan Pembangkit Listrik Baru
Getting your Trinity Audio player ready...
|
KRAKSAAN (14 April): Wakil Ketua Komisi XII DPR RI, Sugeng Suparwoto, mendorong percepatan pembangunan pembangkit listrik baru guna mengantisipasi peningkatan kebutuhan listrik, khususnya di wilayah Jawa, Madura, dan Bali (Jamali). Hal ini disampaikan saat meninjau kondisi kelistrikan nasional, terutama pascapandemi, serta dalam konteks program 35 ribu megawatt.
“PLTU Paiton ini adalah salah satu tulang punggung kelistrikan, karena di sini 4,7 giga, di mana salah satu backbone-nya ada di Suralaya, di sana sekarang sudah 5 giga. Nah dua tempat ini saja sudah mencakup kurang lebih hampir, ya katakanlah 35 persen dari kebutuhan listrik Jawa, Madura, Bali,” ujar Sugeng saat memimpin kunjungan kerja reses Komisi XII DPR ke PLTU Paiton, Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (13/4/2025).
Sugeng mengatakan bahwa sebelumnya sempat terjadi kelebihan pasokan listrik (oversupply) sebagai dampak dari menurunnya konsumsi listrik selama pandemi covid-19. Namun, kini kondisi kelistrikan telah berada pada titik ideal.
“Nah memang beberapa waktu lalu terjadi oversupply. Hal itu mengingat ketika covid, maka konsumsi listrik anjlok betul. Nah tetapi tadi dijelaskan bahwa hari ini dalam titik ideal. Di mana ada rasio (elektrifikasi) sebagai cadangan. Jadi antara beban puncak dan cadangan, ini adalah titik idealnya,” lanjutnya.
Legislator Partai NasDem dari Dapil Jawa Tengah VIII (Kabupaten Cilacap dan Banyumas) itu juga menyoroti tren pertumbuhan konsumsi listrik yang semakin meningkat di beberapa wilayah.
“Pertumbuhan permintaan listrik juga terus naik. Kenapa? Misalnya Bali tadi disebut sampai 11 persen pertumbuhannya, Pulau Jawa sampai 7 persen, sehingga mulai sekarang harus mulai dipikirkan untuk segera membangun pembangkit-pembangkit baru,” tegasnya.
Dia menyebut bahwa idealnya pembangunan pembangkit diarahkan pada sumber energi terbarukan. Namun, kebutuhan mendesak juga harus menjadi pertimbangan.
“Memang idealnya adalah pembangkit listrik tenaga yang dari renewable energy itu idealnya. Nah tetapi kalau tidak (renewable energy) ini yang sedang kita pikirkan (untuk membangun pembangkit listrik baru),” kata Sugeng.
Untuk mendukung percepatan pembangunan, Sugeng mendorong agar dokumen perencanaan ketenagalistrikan segera disahkan.
“Maka dari RUKN (Rencana Umum Ketenagaanlistrikan Nasional) yang ada, kita mintakan agar cepat RUPTL (Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik) segera ditandatangani, sehingga segera bisa dikerjakan pembangunan pembangkit-pembangkit listrik baru. Supaya justru tidak short. Supaya tidak langka listrik, kekurangan listrik. Itu yang harus kita antisipasi,” pungkasnya.
(dpr.go.id/*)