NasDem Pertanyakan Transparansi Izin Pemasangan Jaringan Kabel Utilitas
Getting your Trinity Audio player ready...
|
JAKARTA (16 April): Anggota Panitia Khusus (Pansus) Jaringan Utilitas DPRD DKI Jakarta, Muhammad Idris menyoroti proses pemasangan kabel jaringan utilitas di Jakarta. Dalam rapat Pansus yang digelar di Ruang Rapat Komisi D DPRD DKI Jakarta, Senin (14/4) Idris menegaskan pentingnya penertiban dan peninjauan kembali soal perizinan jaringan utilitas bawah tanah yang selama ini dinilai tidak transparan.
“Poin terpenting menurut saya adalah soal perizinan. Apakah proses pemasangan jaringan utilitas selama ini sudah sesuai aturan? Ini yang harus kita luruskan lewat Pansus ini,” kata Idris, anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Partai NasDem itu.
Idris mempertanyakan praktik pemasangan kabel utilitas yang sering dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan tidak sesuai prosedur.
“Banyak kejadian di lapangan, pemasangan dilakukan malam hari, terkesan seperti kucing-kucingan. Bahkan ada yang dikawal Satpol PP. Saya yakin, hal ini tidak dilakukan secara sempurna dan pasti ada yang tidak sesuai aturan,” tegasnya.
Idris yang juga Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta itu mengusulkan agar Pansus secara aktif memanggil para operator atau provider jaringan utilitas untuk dimintai keterangan langsung terkait mekanisme penyewaan lahan, retribusi, dan kepatuhan terhadap regulasi-regulasi yang berlaku.
“Cobalah sesekali kita panggil mereka (provider). Tidak semua memang, tapi secara sampling kita harus tahu, prosesnya bagaimana, retribusinya bagaimana. Karena saya yakin, tidak semua provider patuh terhadap regulasi,” jelas Idris.
Idris mengatakan, keberadaan Pansus itu harus menjadi ruang untuk meluruskan berbagai praktik yang tidak sesuai ketentuan, agar ke depan tidak lagi terjadi pelanggaran yang bisa merugikan tata kelola kota. Ia menegaskan bahwa Pansus itu bukan hanya untuk formalitas, tapi harus mampu menghasilkan kebijakan yang berpihak pada ketertiban kota dan keselamatan warga.
“Kalau memang kita temukan hal-hal seperti itu, ya ini memang gunanya Pansus. Kita ingin semua kembali ke aturan, tidak ngawur. Kita rumuskan kebijakan yang tegas agar ke depan lebih tertib dan transparan,” tutupnya.
(FM/WH/KL)